"Jadi, kenapa sebenarnya kalau dari kami kok agak excited bekerja sama dengan Tesla. Boleh dibilang Tesla ini untuk lithium baterai untuk electric vehicle adalah salah satu yang terbaiklah di dunia. Kalau ada investasi dari CATL, investasi dari LG yang memang mereka ada produsen lithium baterai dan teknologinya sangat baik plus ditambah dengan Tesla," ujar Seto.
Adapun kerja sama dengan Tesla tersebut yakni pembangunan energy storage system (ESS) atau sejenis power bank dengan kapasitas tenaga yang besar.
"Dengan Tesla ini ada lagi kerja sama di bidang ESS, energy storage system. Jadi, sebenarnya ESS ini mirip kayak power bank, tapi ini kapasitasnya besar, puluhan mega watt bahkan sampai 100 mega watt mereka bisa," kata dia.
Baca juga: Ekonomi RI Minus 2,07 Persen, Pemerintah Dinilai Gagal Kendalikan Pandemi
“Intinya ESS ini bisa menggantikan pembangkit-pembangkit peaker. Peaker itu pembangkit yang hanya digunakan untuk ketika electricity demand-nya itu jauh melebihi penggunaan rata-ratanya," sambung Seto.
Seperti diketahui, Pemerintah RI dengan perusahaan otomotif bertenaga listrik terbesar di Amerika Serikat (AS) yaitu Tesla telah meneken perjanjian NDA sehingga akan berlanjut pada negosiasi. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pun selama ini kerap berkomunikasi secara virtual dengan Tesla.
Pihak Tesla sebelumnya juga berencana datang langsung ke Indonesia, namun terhalang aturan larangan berkungjung warga negara asing (WNA).
(Sumber: KOMPAS.com/Ade Miranti Karunia | Editor Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.