Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Ini Akibatnya kalau Anda Kerja Keras bagai Kuda

Kompas.com - 06/02/2021, 08:00 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Segala sesuatu yang berlebihan adalah tidak baik. Pun dengan bekerja. Kerja keras bagai kuda, sampai lupa waktu dan keluarga.

Sebenarnya bekerja keras tidak masalah. Ada tipe orang yang memang workaholic. Selalu pulang belakangan di kantor. Weekend atau hari libur tetap bekerja.

Pokoknya hidupnya selalu kerja, kerja, dan kerja. Lalu sampai kapan Anda mau memforsir diri Anda untuk pekerjaan? Sementara hidup tidak melulu soal urusan kerja.

Anda punya keluarga dan kehidupan pribadi yang perlu juga diperhatikan. Biar hidup seimbang. Jangan cuma asyik mengejar karier tanpa henti.

Ini namanya Anda sudah bekerja berlebihan. Melebihi waktu idealnya. Setiap hari selalu lembur, meskipun pekerjaan telah selesai.

Awas, bekerja terlalu keras berbahaya. Bukan saja mempengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga mental bisa terganggu. Apa saja bahaya kerja berlebihan? Berikut ulasannya seperti dikutip dari Cermati.com.

Baca juga: Sucorinvest Asset Management Hentikan Sementara Penjualan Dua Reksadana

1. Menjauhkan yang dekat

Bekerja terlalu keras membuat Anda menghabiskan waktu setiap hari di kantor. Hanya untuk kerja. Tanpa sadar, ini akan menjauhkan Anda dari keluarga, seperti istri atau suami, anak, orangtua, dan sahabat-sahabat Anda.

Bagaimana tidak? Komunikasi Anda dengan mereka pasti akan berkurang karena tertalu sibuk dengan pekerjaan. Coba introspeksi diri?

Apa Anda mengetahui kabar mereka? Apakah mereka baik-baik saja? Jika Anda tidak mengetahuinya, berarti pertanda bahwa Anda menjauh dari mereka. Itu karena pekerjaan Anda.

Bila memang kondisinya saat ini demikian, mulai sekarang berubah. Jika pekerjaan sudah selesai, segera pulang. Atau bila jam kerja sudah usai, pulang tepat waktu.

Ada keluarga yang menanti. Jika keluarga Anda jauh di luar kota atau luar negeri, sempatkanlah untuk menghubungi mereka. Apakah itu lewat telepon, SMS, atau video call.
Jangan sampai hubungan Anda dengan orang-orang terdekat menjadi renggang. Bahkan lebih buruk lagi, Anda melupakan mereka hanya karena pekerjaan.

Hilang pekerjaan masih bisa dicari, tetapi kehilangan keluarga dan sahabat tidak akan terganti.

Baca juga: Terjerat Utang Saat Pandemi? Coba 3 Cara Ini

2. Kehilangan fokus dan gampang marah

Kerja berlebihan nyatanya bukan beres, malah jbisa menghilangkan fokus Anda. Kok bisa? Itu karena Anda ingin menyelesaikan beberapa tugas atau pekerjaan sekaligus, meskipun belum deadline.

Memang bagus sih, tetapi bisa bikin Anda overload. Akhirnya kelelahan, dan kehilangan fokus. Kalau sudah begini, pekerjaan bukannya selesai, justru berantakan. Jika selesai pun, hasilnya kurang maksimal atau ada kesalahan.

Selain itu, dampak kerja terlalu keras dapat menimbulkan gangguan emosional. Mudah marah terhadap orang di sekeliling Anda, seperti rekan kerja, sahabat, dan keluarga.

Oleh karena itu, apabila sudah merasakan tanda-tanda seperti ini, segera rehat sejenak. Manfaatkan hari libur untuk refreshing atau mengambil cuti untuk berlibur.

Lupakan soal pekerjaan sebentar. Sehingga badan menjadi rileks, pikiran pun lebih segar, dan bisa kembali beraktivitas dengan semangat baru.

Baca juga: Sektor Pertanian Buktikan Diri Kebal Corona

3. Mengonsumsi makanan tidak sehat

Orang banyak pikiran maupun kerja berlebihan, ada yang larinya ke makan. Intensitas atau frekuensi makan menjadi lebih sering.

Mending kalau yang dikonsumsi makanan sehat. Ini malah meningkatkan konsumsi makanan tidak sehat. Alasannya, ketika Anda merasa stres, ingin menghibur diri.

Salah satu hiburannya dengan makan. Makan makanan tidak sehat, seperti junk food, makanan instan. Karena Anda berpikir bahwa dengan mengonsumsinya, stres bakal hilang.

Stres mungkin saja hilang. Tetapi risiko terhadap kesehatan cukup tinggi, termasuk obesitas. Penyakit ini menjadi salah satu tanda Anda bekerja berlebihan.

Alih-alih ingin mendapat pujian, "pasti senang dan enak ya kerjaannya, pantas jadi gemukan," Padahal di balik itu, Anda menyimpan stres yang mengakibatkan mengonsumsi makanan tidak sehat secara berlebihan.

Di samping itu, juga tambah sering mengonsumsi jenis minuman tertentu, seperti yang mengandung kafein. Misalnya kopi, teh, dan lainnya. Biar Anda melek terus dan dapat bekerja lembur.

Baca Juga: Perlu Dihindari, 10 Kesalahan dalam Membuat CV Ini Bikin Gagal Dapat Kerja

4. Menghindar atau lari

Anda sangat mencintai pekerjaan, namun tiba-tiba saja ingin lari dari pekerjaan tersebut. Bisa jadi ini akibat bekerja terlalu berlebihan.

Anda kehilangan semangat dan tidak merasakan lagi kesenangan bekerja di bidang yang ditekuni. Rasanya lelah dan ingin menghindari.

Hati-hati akan bahaya depresi. Merasa sedih dan putus asa akibat kerja terlalu keras. Anda berpikir semua yang Anda kerjakan sia-sia.

Akhirnya bukan malah bergairah, tetapi justru kinerja turun. Produktivitas berkurang dan enggan berusaha lebih keras dari biasanya.

Saat inilah waktunya Anda mengambil cuti panjang. Menjauhkan diri dari segala aktivitas pekerjaan guna mengembalikan mood dan kebahagiaan Anda yang hilang.

Baca juga: Berapa Idealnya Dana Darurat Saat Pandemi? Begini Cara Hitungnya

5. Membawa pekerjaan ke rumah

Kebiasaan kerja keras bagai kuda tidak puas kalau hanya bekerja di kantor. Jika ada yang belum selesai, Anda akan membawa pekerjaan tersebut ke rumah.

Untuk dikerjakan setelah pulang kantor maupun saat weekend. Sebab Anda berpikir kalau tidak diselesaikan segera, pekerjaan Anda akan menumpuk.

Memang bagus, namun jangan sampai Anda memaksakan diri. Jika deadline nya masih panjang, kerjakan saja lagi keesokan harinya di kantor.

Kasihan keluarga Anda, yang seharusnya waktu digunakan untuk mereka, malah Anda pakai untuk bekerja di rumah.

Kerja Berlebihan, Apa Untungnya?

Mengejar karier dengan kerja keras memang baik. Tetapi buat apa jika harus mengabaikan keluarga dan orang-orang terdekat.

Kantor Anda bisa dengan mudah mencari pengganti Anda bila Anda sakit atau amit-amit meninggal dunia karena terlalu lelah bekerja. Jadi jangan memaksakan diri kerja keras bagai kuda.

Bekerja sewajarnya. Pakai otak, sehingga bukan kerja keras lagi, tetapi kerja cerdas. Supaya hidup Anda aman, nyaman, tentram, dan bahagia.

Baca juga: Mau Beli Mobil Listrik? Tunggu Saja sampai Akhir Tahun, Ini Sebabnya

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com