Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu AS: Mata Uang Kripto Memang Menjanjikan, tetapi...

Kompas.com - 11/02/2021, 14:04 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

WASHINGTON, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Amerika Serikat menyoroti risiko dari ekonomi digital, termasuk di dalamnya penyalahgunaan mata uang kripto.

Dilansir dari CNBC, Kamis (11/2/2021) ia pun mengatakan, meski penuh risiko teknologi keuangan juga mampu membantu memerangi kriminalitas serta mengurangi kesenjangan.

Yellen mengatakan, perkembangan teknologi keuangan bisa digunakan untuk melacak aliran dana gelap dari organisasi kriminal serta melawan hacker. Selain itu, teknologi keuangan juga bisa dimanfaatkan untuk mengurangi kesenjangan digital di Amerika Serikat.

Baca juga: Beli Bitcoin Rp 21 Triliun, Tesla Terima Uang Kripto Jadi Alat Pembayaran

Ditambah lagi, UU Anti-Pencucian Uang yang baru disahkan Desember lalu, memungkinkan Kementerian Keuangan setempat menyusun kembali kerangka kerja untuk memerangi keuangan ilegal yang sebagian besar tidak berubah sejak tahun 1970-an.

"Pembaruan tidak bisa datang pada waktu yang lebih baik," ujar Yellen di dalam diskusi soal inovasi sektor keuangan, yang digelar American Economic Association,

"Kita hidup di tengah risiko ledakan terkait dengan penipuan, pencucian uang, pendanaan teroris, dan penyalahgunaan data pribadi,” tambah dia.

Pandemi Covid-19 telah memicu beragam kejahatan yang lebih rumit, misalnya saja serangan siber yang ditujukan kepada rumah sakit, sekolah, bank, hingga pemerintah.

Ia pun menjelaskan, mata uang kripto dan aset virtual lainnya memang menjanjikan, namun aset digital tersebut juga kerap digunakan untuk menggelapkan keuntungan dari penjualan obat-obatan terlarang serta terorisme.

Namun demikian, inovasi di sektor tersebut bisa membantu dalam menyelesaikan masalah sekaligus memberi kesempatan bagi jutaan warga AS untuk mendapatkan akses keuangan.

Untuk diketahui, sebelumnya, banyak tokoh, mulai dari CEO seperti Elon Musk, hingga dari kalangan selebritas seperti Snoop Dog yang menunjukkan dukungan mereka terhadap mata uang kripto.

Bahkan perusahaan Elon Musk, Tesla, telah mebeli bitcoin dengan nilai mencapai 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 21 triliun.

Bahkan perusahaan juga bakal mulai menerima pembayaran dengan bitcoin untuk beberapa produk tertentu.

Baca juga: Investor Bitcoin Sebut Tweet Elon Musk soal Dogecoin Mengkhawatirkan, Mengapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com