Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batas Bawah Dipangkas, Sri Mulyani Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tetap Bisa 5 Persen

Kompas.com - 16/02/2021, 17:36 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah merevisi batas bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 4,3 persen, sehingga, proyeksi pertumbuhan ekonomi pemerintah saat ini di kisaran 4,3 persen hingga 5,5 persen.

Adapun sebelumnya, batas bawah perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini adalah 4,5 persen.

Namun demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masih optimistis perekonomian masih bisa tumbuh 5 persen untuk keseluruhan tahun 2021.

Baca juga: LPI Tegaskan Tidak Cari Dana Utang

"Sekarang range agak bergeser tapi poin estimasinya tetap 5 persen," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/2/2021).

Bendahara Negara menjelaskan, optimisme muncul lantaran pada kuartal I tahun ini, meski ada penerapan pembatasan kegiatan masyarakat, terdapat percepatan pemulihan ekonomi.

"Ini diupayakan di Februari dan Maret agar kuartal I tetap ada momentum pemulihan, baik kuartal ke kuartal maupun tahunan. Dengan kuartal I cukup solid, diharapkan di kuartal II dan III rebound semakin terakselerasi," ujar dia.

Adapun untuk mempercepat proses penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, pemerintah terus melakukan realokasi dan refokus anggaran pada tahun 2021 ini.

Terakhir, total nilai anggaran untuk PC-PEN mencapai Rp 688,3 triliun.

Jumlah tersebut meningkat bila dibandingkan dengan realisasi anggaran PEN tahun lalu yang sebesar Rp 579 triliun.

Baca juga: BI: Surplus Neraca Perdagangan Jaga Ketahanan Perekonomian

"Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dianggarkan Rp 688,3 triliun, dibandingkan tahun 2020 yang mencapai Rp 579 triliun menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan," jelas Sri Mulyani.

Dengan kenaikan anggaran tersebut, maka hingga Februari ini pemerintah telah merombak alokasi anggaran PEN sebanyak enam kali.

Sementara itu, bila dibandingkan dengan anggaran awal, jumlah Rp 688,3 triliun tersebut meningkat sebanyak dua kali. Mulanya, pada pembahasan APBN 2021 tahun lalu, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk PEN menjadi 372,3 triliun.

Kemudian kemudian di awal Februari, jumlah tersebut meningkat jadi Rp 403,9 triliun, kembali dinaikkan Rp 149,19 triliun menjadi Rp 553,09 triliun, kemudian kembali naik di awal Februari menjadi Rp 619 triliun dan Rp 627,9 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com