Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Esemka ke Tesla, Bagaimana Kelanjutan Proyek Pabrik Mobil Listrik RI?

Kompas.com - 19/02/2021, 09:32 WIB
Muhammad Choirul Anwar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Kabar masuknya perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, ke Indonesia untuk membangun pabrik mobil listrik sempat jadi angin segar bagi masa depan industri kendaraan listrik di Tanah Air.

Kini, kelanjutan rencana tersebut menuai pertanyaan seiring ketertarikan Tesla memindahkan pabriknya ke India.

Perkara industri kendaraan listrik, Pemerintah Indonesia sendiri sebenarnya sudah melakukan sejumlah persiapan.

Baca juga: Tesla Bangun Pabrik Mobil Listrik di India, Bagaimana Negosiasi dengan RI?

Titik mulanya berawal dari ditekennya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepataan Program Kendaraan Bermotor Lisrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Roadmap elektrifikasi hingga pembentukan konsorsium BUMN juga tengah digarap.

Keseriusan pemerintah itu sempat memunculkan harapan tak hanya bagi produsen otomotif luar negeri, tetapi juga dalam negeri.

Produsen otomotif lokal, salah satunya PT Solo Manufaktur Kreasi selaku pemegang merek Esemka sempat terseret gegap gempita rencana besar elektrifikasi ini.

Terlebih, jauh sebelum isu elektirifkasi, Esemka sudah lebih dulu melakukan riset pengembangan electric vehicle (EV) bersama-sama PT Pindad (Persero).

Baca juga: Mobil Konvensional Dapat PPnBM 0 Persen, Bagaimana dengan Mobil Listrik?

Hanya saja, kabar tersebut sampai saat ini juga seolah menguap begitu saja.

Menjawab hal ini, Humas PT Solo Manufaktur Kreasi Sabar Boedhi tak ingin terlalu banyak berkomentar.

Namun, dia menjelaskan bahwa Esemka sebelumnya sudah melakukan riset elektrifikasi.

"Dulu sudah pernah dengan Pindad menggarap (EV) Esemka Digdaya, unit prototipenya sudah ada. Tapi apakah dengan Pindad itu bisa terus atau tidak, bisa iya bisa juga tidak, karena kami tidak tahu ke depannya nanti," ucap Sabar saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/2/2021).

Menurut Sabar, mobil listrik atau pengembangannya sejauh ini masih mengalami kendala yang sama, yakni terkait mahalnya baterai yang secara otomatis membuat harga mobil listrik terkerek.

Baca juga: Mau Beli Mobil Listrik? Tunggu Saja sampai Akhir Tahun, Ini Sebabnya

Apalagi mengingat unit yang diriset Esemka bersama Pindad adalah mobil niaga kabin ganda.

Artinya, secara harga normalnya memang sudah lebih mahal dibandingkan mobil penumpang biasa atau pikap ringan lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com