Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai #ShopeeBunuhUMKM, Ini Tanggapan Asosiasi UMKM

Kompas.com - 19/02/2021, 15:10 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berapa hari yang lalu media sosial Twitter diramaikan oleh tagar #ShopeeBunuhUMKM.

Tagar ini mulai ramai, bermula dari percakapan sejumlah pengguna Twitter yang membahas tentang seller atau penjual di Shopee yang bernama Mr. Hu.

Beberapa foto detail pengiriman barang dari China di Shopee yang dibagikan oleh warganet menunjukkan bahwa nama Mr. Hu selalu tercantum sebagai pengirim.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengatakan, memang penjualan produk-produk asing di e-commerce membunuh UMKM.

Baca juga: BI Proyeksi Pembiayaan Korporasi Meningkat dalam 3 Bulan ke Depan

"Iya, memang membunuh, memang terancam UMKM kita," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/2/2021).

Walaupun demikian, Ikhsan berpendapat, tindakan yang dilakukan oleh Mr.Hu atau siapapun yang menjual produk impor di Tanah Air adalah hal yang tidak salah. Sebab, menurut dia, Indonesia sendiri sudah menandatangi perjanjian perdagangan seperti ASEAN Free Trade Area (AFTA).

Oleh sebab itu, ditegaskan dia, pemerintah harus berhati-hati dalam menandatangi perjanjian perdagangan ataupun yang menyangkut kegiatan impor.

"Kenapa? Karena kan teknologi selalu berkembang. Bisnis juga selalu berekspansi. Makanya enggak ada yang bisa menghadang, perlu hati-hati pemerintah dalam menandatangani hal kayak gitu," ungkapnya.

Selain itu Ikhsan juga mengatakan, UMKM Indonesia belum bisa bersaing dengan produk-produk impor dari luar. Baik dari sisi kualitas, ketersediaan barang hingga harga yang juga masih menjadi penghalang. "Karena hal beginian saja UMKM kita masih belum bisa menyelesaikan, makanya kita bisa kalah dengan Mr. Hu," sebutnya.

Baca juga: Kata Ekonom Indef soal Penyebab Banjirnya Barang China di E-commerce Indonesia

Ikhsan juga menyarankan agar sebaiknya pemerintah harus membuat aplikasi khusus untuk menjual produk-produk UMKM. Aplikasi tersebut pun, kata dia, tidak boleh dicampur adukan dengan aplikasi atau platform e-commerce lain yang sudah ada.

"Begitupun dengan alokasi anggaran untuk belanja negara dari produk UMKM yang digelontorkan sekian triliun, itu harus dipastikan juga produk-produk apa saja yang mau dibeli. Misal untuk bidang Agro, yah jelas yang mau dibeli adalah mesin pencacah atau lainnya, harus jelas," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com