Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Luar Negeri Bank Mandiri Catat Laba Sebelum Pajak Rp 1,562 Triliun

Kompas.com - 22/02/2021, 14:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Luar Negeri (KLN) Bank Mandiri mencatat laba sebelum pajak sebesar 111,2 juta dollar AS atau setara dengan Rp 1,562 Triliun pada akhir 2020.

Laba tersebut tumbuh 19 persen secara tahunan (year on year/yoy), meski dibayangi ketidakpastian global akibat pandemi Covid-19.

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, capaian tersebut merupakan kontribusi laba sebelum pajak terbesar dalam 5 tahun terakhir dengan rerata pertumbuhan pada periode tersebut sebesar 30 persen.

“Selain karena pemahaman yang komprehensif atas bisnis internasional nasabah korporasi, kinerja yang baik dari KLN Bank Mandiri dalam 5 tahun terakhir juga merupakan kolaborasi strategis antara berbagai unit kerja di kantor pusat, serta antara masing-masing KLN, termasuk dengan perusahaan anak," kata Panji dalam siaran pers, Senin (22/2/2021).

Baca juga: Pecah Rekor, Penjualan ORI019 Tembus Rp 26 Triliun Meski Kupon Sangat Rendah

Panji menjelaskan, kinerja ini disumbang oleh pertumbuhan Fee Based Income (FBI) sebesar rata-rata 32 persen dari 10,9 juta dollar AS pada 2015 menjadi 45,3 juta dollar AS pada 2020.

Sementara Net Interest Income (NII) menguat rata-rata 10 persen dari 49,5 juta dollar AS pada 2015 menjadi 81,3 juta dollar AS di lima tahun kemudian.

Untuk menekan NPL, KLN menjaga kualitas aset produktif melalui strategi pemberian kredit secara selektif. NPL dapat turun dari 1.42 persen pada 2015 menjadi 0,38 persen pada tahun lalu.

Tak hanya untuk nasabah korporasi, Bank Mandiri juga mengembangkan layanan khusus bagi nasabah individual kategori High Net Worth yang berdomisili atau bekerja di luar negeri.

Caranya dengan menawarkan layanan Wealth Management di Bank Mandiri Singapore dengan skema Pengelolaan Dana Nasabah Individual.

Saat ini Bank Mandiri memiliki tujuh KLN, yakni di Singapura, Hongkong, Cayman Island, Shanghai, Timor-Leste, UK dan Malaysia.

“Saat ini kami memiliki dua perusahaan anak di Singapura yaitu Mandiri Securities Singapore dan Mandiri Investment Management Singapore. Semua jaringan internasional kami terkoneksi dengan baik sehingga dapat memberikan layanan secara optimal," tutur Panji.

Baca juga: Berapa Gaji YouTuber? Simak Perhitungannya

Di samping layanan terkait perdagangan global, Kantor Luar Negeri Bank Mandiri juga memiliki pangsa pasar dalam layanan pengiriman uang atau remitansi, khususnya remitansi yang dilakukan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri ke kampung halaman.

Layanan remitansi bagi PMI menjadi salah satu fokus bisnis utama kantor luar negeri, terutama yang berada di negara utama penempatan PMI seperti Malaysia, Singapura dan Hongkong.

"Selain transaksi di kantor cabang, proses pengiriman uang ke Indonesia pun terus dipermudah antara lain melalui jaringan elektronik dan kerjasama dengan merchant retail lokal," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com