JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan bergerak melemah pada Kamis (25/2/2021). Sebelumnya IHSG ditutup negatif dengan penurunan 0,35 persen pada level 6.251,05.
Analis Artha Sekuritas Dennis Christopher menyebut, secara teknikal indikator stochastic membentuk deadcross di area overbought didukung candlestick yang melemah dengan volume tinggi mengindikasikan trend pelemahan masih akan berlanjut.
“IHSG diprediksi melemah. Pergerakan dibayangi kekhawatiran akan belum adanya hasil yang signifikan dari program vaksinasi. Selain itu investor akan wait and see menanti data GDP Amerika Serikat,” jelas Dennis.
Baca juga: Sistem Kliring Bank Sentral AS Terganggu, Layanan Keuangan Terdampak
Dennis memproyeksikan IHSG hari ini berpeluang bergerak pada resistance 6.327 sampai dengan 6.289, dan support pada level 6.218 sampai 6.185.
Berbeda dengan Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji yang mengatakan, berdasarkan indikator, MACD, Stochastic dan RSI masih menunjukkan sinyal positif. Di sisi lain, pergerakan IHSG telah menguji garis MA 10.
“Ada peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance terdekat, dan masih terbuka lebar,” kata Nafan dalam rekomendasinya.
Berdasarkan rasio fibonacci, Nafan memproyeksikan support maupun resistance IHSG hari ini berada pada 6.179,13 hingga 6.351,18.
Baca juga: Neobank di Indonesia, Saingan atau Ancaman bagi Lembaga Keuangan Lainnya?
Adapun rekomendasi teknikal dari dua perusahaan sekuritas untuk perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini, antara lain :
INKP area akumulasi 13.450 – 13.650, TP 14.325 – 16.350, support 13.300 – 12.300.
JPFA area akumulasi 1.430 – 1.445, TP 1.460 – 1.970, support 1.420 – 1.290.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan