Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Upaya Pupuk Kaltim Jaga Operasional Tetap Stabil di Masa Pandemi Covid-19

Kompas.com - 04/03/2021, 19:57 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Kaltim mengaku terus berupaya menjaga operasional pabrik agar tetap stabil di tengah pandemi Covid-19 ini.

Perusahaan tersebut merupakan produsen pupuk urea terbesar di Indonesia.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan, salah satu strategi yang dilakukan agar operasional tetap stabil, yakni dengan menjaga ekosistem dan lingkungan di sekitar perusahaan melalui berbagai upaya pencegahan dan penanganan Covid-19.

Baca juga: Bangun Pabrik Pupuk dari Batu Bara, Casagro Futura Pratama Yakin Hasil Panen Bakal Meningkat

“Kami percaya agar rumah sehat, maka seluruh kampung juga harus sehat, sehingga upaya yang kami lakukan sangat menyeluruh dan optimal mulai dari edukasi, memberikan berbagai bantuan, hingga penegakan keamanan dalam implementasi protokol kesehatan. Berbagai kolaborasi multi-stakeholder mulai dari pejuang medis hingga aparat keamanan, juga menjadi strategi dalam program PKT Proactive Covid-19,” ujar Rachmad dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/3/2021).

Rachmad menambahkan, sejak 2020 lalu pihaknya telah menyediakan mobil sehat untuk tracing contact Covid-19 di wilayah bufferzone, penyerahan ribuan masker kepada aparat di Kalimantan Timur, hingga dukungan penegakan keamanan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis mikro (PPKM Mikro).

Selain itu, pemberdayaan warga sekitar melalui mitra binaan juga menjadi fokus Pupuk Kaltim, agar mereka tetap dapat produktif di tengah pandemi.

Salah satunya melalui program produksi mandiri dari mitra binaan Pupuk Kaltim untuk pembuatan masker dan baju hazmat yang dialokasikan kepada para pejuang medis.

Baca juga: Lewat Pengawasan Ketat, Kementan Lindungi Penerima Pupuk Bersubsidi

“Kesadaran dan kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan juga menjadi kunci untuk turut menekan laju perkembangan Covid-19, sehingga edukasi masyarakat terkait Covid-19 menjadi fokus Pupuk Kaltim di 2021 ini,” kata dia.

Tak hanya itu, lanjut Rachmad, Pupuk Kaltim juga bekerjasama dengan Kostrad memberikan bantuan sebanyak 2.000 paket sembako.

Sebelumnya juga berbagai bantuan penanggulangan Covid-19 sudah disalurkan, mulai dari bahan makanan, suplemen, perlengkapan APD, hingga peningkatan kapasitas puskesmas senilai Rp 840 juta juga telah disalurkan kepada masyarakat, pejuang medis dan instansi di Kota Bontang.

“Walaupun beroperasi di Bontang, semangat serta kontribusi Pupuk Kaltim dalam penanganan Covid-19 dapat dirasakan oleh masyarakat di kota lainnya. Harapan kami semoga kerjasama antar Kostrad dan Pupuk Kaltim dapat berjalan terus secara berkesinambungan untuk  saling membantu dalam rangka mengatasi kesulitan masyarakat di sekitar,” ungkap Pangkostrad, Eko Margiyono.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Whats New
Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Whats New
Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpontesi Ditambah

Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpontesi Ditambah

Whats New
Stereotipe Penilaian Kredit Perbankan

Stereotipe Penilaian Kredit Perbankan

Whats New
Investasi Mangkrak Senilai Rp 149 Triliun Tidak Bisa Dieksekusi

Investasi Mangkrak Senilai Rp 149 Triliun Tidak Bisa Dieksekusi

Whats New
BKN: Hingga Maret 2024, 55 orang ASN Dimutasi ke Otorita IKN

BKN: Hingga Maret 2024, 55 orang ASN Dimutasi ke Otorita IKN

Whats New
Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Whats New
Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Whats New
Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Whats New
Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Whats New
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Whats New
Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Whats New
Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com