Jika mengingat, bahwa pada tahun 2016 adalah salah satu karhutla terburuk di Pontianak.
"Tetap pergi ke sekolah menggunakan masker walaupun keadaan sudah sangat buruk. Kabut asap yang tebal bukan lagi berwarna putih, justru berwarna kuning pekat," tulisnya. (Baca selengkapnya)
3. Sahabat Bekantan, Pejuang Air dari Borneo
Banjarmasin boleh bersyukur dan bangga terhadap keberadaan Sahabat Bekantan Borneo.
Lembaga swadaya masyarakat itu, menurut Kompasiana Nugroho Endepe, sangat peduli terhadap air, tanaman bakau, lingkungan hidup, habitat bekantan, dan bekantan itu sendiri.
Untuk diketahui, khusus bekantan merupakan binatang endemik, hanya ada di Kalimantan dan tidak ditemukan di belahan dunia lain.
Dapat dikatakan bahwa sahabat bekantan adalah protektor air di Borneo.
"Bagaimana tidak, akibat kurang pedulinya aktivis air di Jawa, maka evolusi pengeringan air sungai di Jawa sangat dahsyat," tulis Kompasiana Nugroho Endepe. (Baca selengkapnya)
4. Pembelajaran "Zero Run Off System" dari Cagar Budaya Nasional Lawang Sewu
Sejarah maupun keindahan arsitektura bangunan Cagar Budaya Nasional Lawang Sewu yang memesona banyak pengunjung.
Namun, Kompasianer Suprihati justus tertarik dengan gorong-gorongnya.
Karena di bawah tanah gedung B Cagar Budaya Nasional Lawang Sewu terdapat pembelajaran Zero Run Off System (ZROS), pengelolaan limpasan permukaan bagian pengendalian banjir.
Menyimak sajian dari bagian museum maupun paparan sejarah Lawangsewu, salah satu keunikan dan keunggulan rancang bangun komplek gedung megah ini adalah Zero Run Off System (ZROS).
"Rancangan sistem sanitasi dan drainase (pembuangan air berlebih) yang ditata secara excellent. Tampil melalui saluran air dalam tanah alias gorong-gorong," tulis Kompasianer Suprihati.
Pada bagian kanan, lanjutnya, terdapat bak-bak kecil penampungan air berderet yang pernah dialihfungsikan dengan sangat kejam diluar batas kemanusiaan oleh Jepang sebagai ruang tawanan. (Baca selengkapnya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.