Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Ekspor Sarang Burung Walet hingga Cengkeh Senilai Rp 140 Miliar

Kompas.com - 12/03/2021, 16:22 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mengekspor beragam produk pertanian asal Provinsi Jawa Timur (Jatim) senilai Rp 140 miliar ke 27 negara.

Pelepasan ekspor dilakukan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

"Produk pertanian asal Provinsi Jawa Timur yang kita lepas ini senilai Rp 140,03 miliar dengan total volume 5.400 ton dan 757 batang ke berbagai negara sekaligus," ujar Syahrul saat pelepasan ekspor di Teluk Lamong, dikutip dari keterangannya, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Krakatau Steel Ekspor 20.000 Ton Baja ke Eropa

Terdapat 32 produk pertanian yang diekspor diantaranya sarang burung walet, pakan ternak, premik, cicak kering, lipan kering, kelapa bulat, cacao powder, cacao butter, kopi biji, dan cengkeh.

Ia mengungkapkan, secara nasional pada saat yang sama, Badan Karantina Pertanian Kementan telah memfasilitasi sertifikasi ekspor terhadap 81.300 ton komoditas pertanian dengan nilai mencapai Rp 1,26 triliun.

Syahrul menjelaskan, sinergi lintas kementerian memang harus ditingkatkan sebagai langkah strategis dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional di tengah tantangan pandemi Covid-19. Termasuk dalam hal menggengot kinerja ekspor Indonesia.

"Menghadapi pandemi ini dengan berbagai dampak yang ada, maka kerja tidak bisa satu sektor saja, kita harus hand to hand, bersama kita genjot pasar ekspor produk pertanian," katanya.

Mendag menyatakan bahwa pasar ekspor produk pertanian Indonesia cukup menjanjian. Sekaligus menunjukkan pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu menyumbang devisa negara.

Baca juga: Bidik Pasar Ekspor, Mendag: Negara yang Ekonominya Tumbuh 5 Persen

"Bisa dilihat Indonesia penghasil, penjual, dan pengekspor kopi salah satu yang terbaik di dunia. Kita juga ingin menjual barang-barang prosfektif Indonesia seperti sarang walet untuk memastikan ekspor menjadi salah devisa negara," ujar dia.

Ia pun berharap, kedepannya Indonesia bisa berevolusi dari negara penjual barang mentah dan setengah jadi menjadi penjual barang industri dan industri berteknologi tinggi.

"Semoga kedepan, Jawa Timur pun terus menjadi eksportir dari barang barang ekspor Indonesia," ucap Lutfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com