Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Airlangga, Artis hingga Sutradara Film Berharap Stimulus Pemerintah

Kompas.com - 20/03/2021, 13:30 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah insan perfilman nasional, yang terdiri dari produser, sutradara, pekerja film, dan pengusaha bioskop menemui Ketua Komite Penanganan Covid dan Pemilihan Ekonomi, Airlangga Hartarto.

Beberapa insan perfilman yang datang antara lain Mira Lesmana, Joko Anwar, Angga Dwimas Sasongko, dan Dian Sastrowardoyo. Mereka berharap pemerintah memberikan stimulus bagi industri film.

Airlangga yang juga Menko Perekonomian menyatakan, pihak memahami keluhan insan film yang sangat terdampak pandemi Covid-19.

"Saya sendiri sudah ke bioskop, tapi hanya saya sendiri yang nonton tidak ada yang lain, padahal itu weekend," ujar Airlangga dalam keterangannya, Sabtu (20/3/2021).

Baca juga: AS Kaji Stimulus Covid-19 untuk Warga Miskin Menjadi Permanen

Menurut Airlangga, masyarakat sudah cukup banyak yang datang ke mal dan makan di restoran walaupun tidak penuh, tapi masih takut masuk bioskop. Karena itu perlu ada kampanye agar masyarakat punya keberanian ke bioskop, dan merasa aman.

"Lakukan berbagai prosedur dan sertifikasi kesehatan, kemudian tunjukkan pada masyarakat," kata Airlangga.

Sementara itu, dalam pernyataan mewakili para insan film, Mira Lesmana, mengungkapkan jumlah pekerja industri film, animasi, dan video Indonesia sekitar 50 ribu orang pada tahun 2019.

Pekerja bioskop, rata-rata 10 orang per layar sebelum pandemi dengan jumlah layar 2.217. Saat pandemi, film yang dirilis di bioskop turun dari 129 ke 7 judul saja, dan bioskop dari 420 hanya beroperasi 190 selama pandemi.

Baca juga: Optimistis Bioskop Bangkit, Sandiaga Uno: Bisa 100 Juta Penonton pada 2025

Dengan kondisi tersebut, otomatis banyak pekerja film yang kehilangan pekerjaan. Untuk itu, skema stimulus untuk industri perfilman Indonesia saat ini sedang dipersiapkan oleh pemerintah berkomunikasi dengan para pelaku industri film Indonesia.

"Stimulus dirancang agar roda industri kembali berjalan, yaitu bioskop sebagai penyumbang 90 persen dan pemasukan sebuah film bisa beroperasi secara optimal, produser konfiden memutar filmnya di bioskop dan berproduksi lagi, sehingga para pekerja film di semua sub sektor kembali bisa mendapatkan penghasilan," kata Mira Lesmana.

Berdasar proposal dari para insan film, salah satu bentuk stimulus yang diusulkan adalah kampanye kembali nonton di bioskop, dan subsidi tiket bioskop untuk meminimalisasi kerugian bioskop dan membuat produser berani memasok kembali film.

Dengan cara tersebut diharapkan bioskop kembali ramai dikunjungi, produksi film kembali bergairah, seluruh pekerja film bisa kembali bekerja dan berpenghasilan.

Baca juga: Bioskop Tutup Saat PSBB, Pengusaha Minta Hal Ini ke Pemerintah

Dengan begitu diharapkan ekosistem film kembali berputar, termasuk bidang usaha yang bergantung pada film, termasuk terbukanya lapangan pekerjaan baru.

Perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk program tersebut yang diusulkan insan film kepada KPC-PEN sebesar Rp 500 miliar.

Airlangga berjanji akan mencari formulasi yang tepat, agar yang terbantu betul-betul pekerja di sektor perfilman. Bukan hanya pengusaha bioskop yang didominasi 4 jaringan bioskop besar dan produser Film.

"Untuk mencari formulasi yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan maka KPC PEN akan melakukan diskusi intensif dengan kelompok kerja dari industri film," ujar Airlangga.

Baca juga: Bioskop Batal Buka, Pengusaha: Kita Kan Sudah Berpengalaman dengan Ini...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com