Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Ubah Hobimu Jadi Keberhasilan | FOMO Pencetus Gagal Jalani Hobi? | Ketika Hobimu Terhenti di Tengah Jalan

Kompas.com - 25/03/2021, 14:14 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Ada yang membahagiakan ketika kita memiliki hobi, yaitu bisa melakukan itu dengan senang hati --tanpa beban dan paksaan.

Ada juga yang beranggapan jika hobi itu justru membuang-buang uang demi kesenangan.

Karena ketika menjalani hobi tersebut bisa didapat maka kesenangan atau kepuasannya berakhir sampai situ saja.

Namun, bagaimana jika hobi yang dijalankan atau sukai justru bisa mendapatkan keuntungan material, selain sekadar memuaskan kesenangan tadi?

1. Bosan Jangan Sampai Berujung Gagal, Ubah Hobimu Jadi Keberhasilan

Hobi adalah sesuatu yang kita suka dan minati untuk dijalankan, jadi dalam melakukannya tentu saja tidak sesulit pekerjaan yang tidak kita minati.

Nah, oleh karena itu, menurut Kompasianer Wiselovehope, bakat saja belum tentu bisa menjadi hobi dan hobi tak mesti hanya mengandalkan bakat.

Sayangnya, saat itu sudah kita dapat antara hobi dan bakat tadi, ternyata ketika dilakukan ternyata selalu gagal.

Kompasianer Wiselovehope juga mengalami itu, akan tetapi yang dilakukannya ketika itu terjadi adalah dengan berusaha menyemangati diri sendiri.

"Menjadikan perasaan kita sumber inspirasi, motivasi, memiliki visi dan misi, bisa menekan rasa bosan dan jenuh serta putus asa," tulis Kompasianer Wiselovehope. (Baca selengkapnya)

2. FOMO Pencetus Gagal Jalani Hobi? Apakah Itu?

Bagaimana jika hobi yang kita sukai dan gemari itu ternyata membuat rasa takut ketika melakukannya?

Dalam hal ini, tentu saja, lebih kepada rasa iri kepada oranglain yang memiliki hobi serupa dengan kita. Itu bisa bermula dari rasa iri yang berlebihan hingga tak memiliki rasa percaya diri.

Pemakaian media sosial sendiri, menurut Kompasianer Rini DST, sudah merupakan sebuah hobi yang membuat banyak orang takut ketinggalan, seperti ada tanaman hias, bersepeda, dan lain sebagainya.

Untuk menghindari perasaan seperti itu kita bisa fokus kpada kemampuan yang dimiliki, tidak mudah tergoda kepada apa yang menjadi milik orang lain.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com