Akan tetapi jika kita bisa mengurangi overthinking dapat menurunkan stres, membantu tidur lebih nyenyak, dan secara positif mempengaruhi karier.
Pada dasarnya, menurut Kompasianer Desy Indah, memaksakan kehendak untuk selalu tampil sempurna di mata orang lain memang tidaklah baik, karena semua itu bagaikan percuma. (Baca selengkapnya)
3. Perempuan Lebih Sering "Overthinking"?
Overthinking bisa dipicu rasa sakit hati atau luka batin akibat perkataan atau perlakuan seseorang dalam interaksi sosial.
Apalagi ketika ketika mendapat perlakuan atau perkataan kurang menyenangkan dari pihak lain, sering juga situasi ini menggiring waktu lebih lama untuk berhenti memikirkannya.
Sebagai perempuan, Kompasianer Martha Weda kerap merasa overthinking saat mengingat kesalahan-kesalahan di masa lalu.
"Ketika saya tidak mampu mengendalikan pikiran dan terpuruk dalam perilaku overthinking, suami selalu memberikan pencerahan dengan kalimat-kalimat menyejukkan dan membangkitkan semangat," tulisnya. (Baca selengkapnya)
***
Simak beragam ulasan guna memperbaiki diri dan tidak selalu membanding-bandingkan dengan orang lain lewat Topik Pilihan Kompasiana: Overthinking.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.