Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lambat Cegah Kebakaran Kilang Balongan, Pertamina Dinilai Lalai

Kompas.com - 14/04/2021, 18:25 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman RI melakukan investigasi terkait kebakaran kilang minyak Pertamina di Balongan, Indramayu pada 29 Maret 2021 lalu.

Sejumlah informasi didapatkan dari warga, pemerintah daerah, maupun Pertamina.

Anggota Ombudsman RI Hery Susanto mengungkapkan, berdasarkan investigasi tersebut pihaknya menemukan beberapa hal.

Baca juga: Ombudsman Ungkap Kronologi Ledakan Kilang Balongan Versi Warga

Salah satunya, ada keluhan masyarakat yang tidak direspons oleh Pertamina.

Selain itu, tidak ada informasi yang terbuka mengenai kondisi kilang Pertamina Balongan sebelum peristiwa kebakaran terjadi.

Ia menjelaskan, berdasarkan cerita warga, sebelum terjadi insiden terbakarnya tangki minyak, pada Minggu 28 Maret 2021 warga di sekitar lokasi sudah mencium bau yang menyengat dari kilang Pertamina sejak sore hari.

"Namun keluhan warga tidak digubris oleh Pertamina, sehingga warga menjadi emosi dan terjadi aksi lempar ke Kantor Pertamina. Tidak lama kemudian berhasil dibubarkan oleh Polsek Balongan,” ujar Hery dalam konferensi pers virtual, Rabu (14/4/2021)

Protes warga ke kantor Pertamina terjadi sekitar pukul 22.00 WIB yang kemudian segera dibubarkan.

Baca juga: Ombudsman Minta Pertamina Segera Ganti Rugi Masyarakat Terdampak Ledakan Kilang Minyak Balongan

Lalu pada pukul 23.45 WIB mulai terjadi ledakan kecil dan dilanjutkan dengan ledakan lebih besar pada Senin 29 Maret 2021 pukul 00.45 WIB dari kilang tersebut.

Menurut Hery, kondisi tersebut menunjukkan lambatnya respons Pertamina terhadap keluhan warga setempat terkait bau menyengat.

Padahal, hal itu seharusnya menjadi peringatan dini bagi perusahaan untuk mengantisipasi ledakan.

"Sebelum kejadian warga sudah teriak-teriak di depan Kilang Balongan, semestinya bau menyengat itu kan pertanda untuk dilakukan early warning system terhadap kejadian tersebut," kata dia.

Ombudsman RI bahkan menilai adanya kelalaian yang dilakukan perusahaan energi pelat merah itu terkait insiden ledakan, mengingat lambatnya menanggapi protes warga.

Baca juga: Ada Bau Menyengat Sebelum Kebakaran Kilang Balongan, Ini Kata Pertamina

"Kan sudah ada suatu seruan dari warga, katakanlah itu semacam demonstrasi di depan kantor, tapi tidak ada respons yang tegas, itu menurut saya bagian dari kelalaian tanggung jawab sosial Pertamina," kata Hery.

Selain itu, lanjut Hery, Ombudsman menemukan belum adanya mekanisme mitigasi bencana karena gagal teknologi yang dikoordinasikan antara Pertamina dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu.

Sedangkan terkait penyebab terjadinya insiden kebakaran 4 tangki minyak Pertamina, sampai saat ini masih dalam proses investigasi baik dari internal maupun pihak eksternal independen, termasuk Bareskrim Polri.

Berdasarkan hasil investigasi itu, Ombudsman RI menyarankan Pertamina untuk segera menyelesaikan investigasi mengenai akar penyebab terjadinya kebakaran.

"Serta menyampaikannya secara transparan kepada publik sebagai bahan evaluasi dan perbaikan ke depan," tutup Hery.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com