Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Ibu Kota Baru, Uang Makan Pekerjanya Sehari Bisa Rp 7,5 Miliar

Kompas.com - 16/04/2021, 08:38 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor, mengatakan pembangunan ibu kota baru atau ibu kota negara (IKN) di wilayahnya bakal memicu pertumbuhan ekonomi dengan sangat pesat.

Ia bilang, dengan dimulainya proyek pembangunan ibu kota baru, maka banyak pergerakan ekonomi baru yang muncul di daerah tersebut. Nilai perputaran uang mencapai ratusan triliun rupiah.

Isran Noor mencontohkan, dari uang makan pekerja proyek saja, bisa mencapai Rp 7,5 miliar dalam seharinya.

Sebagai ilustrasi, pembangunan IKN diperkirakan bisa memberikan lapangan kerja hingga 150.000 orang dengan nilai transaksi per hari yang besar, berdasarkan asumsi penghitungan sementara uang makan Rp 50.000 per hari.

Baca juga: Tanggapi Protes Desain Garuda Istana Negara IKN, Menteri PPN: Why Not

"Sehari terjadi transaksi sekitar Rp 7,5 miliar. Itu baru makanannya. Belum lagi jasa-jasa dan barang lainnya. Maka wajar keberadaan IKN sangat berpengaruh dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah,” ungkap Isran Noor dikutip dari Antara, Jumat (16/4/2021).

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Kaltim masih memberikan kontribusi paling besar di Kalimantan dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2020 mencapai Rp 600 triliun lebih dan makin berpotensi tumbuh setelah adanya IKN.

"Ke depannya, ini membuat sebuah perspektif yang bagus dan pemerintah pusat sudah memiliki komitmen. Salah satu pemacu pertumbuhan ekonomi Kaltim adalah melanjutkan pembangunan IKN yang baru," kata Isran Noor.

Isran menilai kehadiran IKN bisa meningkatkan kinerja perekonomian hingga tumbuh dua kali lipat, bahkan bisa mencapai 9 sampai 11 persen, atau lebih tinggi dari rata-rata nasional.

Baca juga: Pemerintah Izinkan Swasta Undang Asing Bangun Ibu Kota Baru

"Dan itu besar sekali, karena memang tidak sedikit investasi dan transaksi di wilayah IKN. Juga momen-momen yang bisa kita kembangkan dan kaitkan dengan rencana strategis lainnya," ujar dia.

Usulan arsitek

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan Presiden RI Joko Widodo didampingi dirinya telah menerima ikatan ahli profesi di sektor keinsinyuran untuk menyerap pendapat mengenai Ibu Kota Negara (IKN).

"Tadi kami bersama Presiden menerima para ikatan ahli profesi dalam hal ini dari semua disiplin keilmuan, di bidang arsitektur, perencanaan, lingkungan hidup, semua di sektor keinsinyuran," jelas Suharso.

Baca juga: Garuda Buka Rental Simulator Pesawat, Berapa Tarifnya?

Dia mengatakan sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi, bahwa pemerintah akan terbuka dengan semua gagasan, usulan yang disampaikan secara konstruktif untuk membangun IKN yang akan datang, di Kalimantan Timur.

Dia menekankan ibu kota yang akan dibangun adalah ibu kota untuk semua sehingga wajar apabila semua orang harus memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi sekecil apapun termasuk gagasan-gagasannya.

"Tadi Presiden mendengarkan dengan seksama seluruh masukan untuk menjadi pertimbangan. Bahkan Presiden mengundang para ahli untuk duduk di badan otoritas ibu kota, apabila sudah terbentuk," jelas dia.

Setidak-tidaknya para ahli diharapkan bisa memberi rekomendasi tentang segala hal terkait perencanaan dan pelaksanaan ibu kota.

Baca juga: Kata Jokowi, Kini Banyak Orang RI Antre Beli Mobil Baru

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com