Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gojek-Tokopedia Merger, Bos Gojek Andre Soelistyo Disebut Jadi Pemimpinnya

Kompas.com - 19/04/2021, 17:17 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Co-Chief Executive Officer Gojek Andre Soelistyo bakal memimpin dua startup raksasa asal Indonesia, Gojek dan Tokopedia, setelah resmi bergabung (merger).

Mengutip Bloomberg, Senin (19/4/2021), pihak yang mengetahui masalah tersebut berkata, dua perusahaan rintisan di bidang ride-hailing dan e-commerce itu akan membentuk perusahaan induk bernama GoTo.

Nantinya, pemegang saham Gojek akan memiliki 58 persen kepemilikan. Sementara sisanya adalah milik pemegang saham Tokopedia.

Baca juga: Co-CEO Gojek Bakal Jadi Bos Perusahaan Hasil Merger dengan Tokopedia?

Menurut sumber yang tak ingin disebutkan namanya, perusahaan bertaruh pada Andre Soelistyo untuk menjaga pertumbuhan bisnis dengan menargetkan valuasi hingga 40 miliar dollar AS.

Tercatat, Andre telah mempelopori diversifikasi Gojek ke layanan konsumen dan mengawasi penggalangan dana lebih dari 5 miliar dollar AS dari para investornya, termasuk Google, Tencent Holdings Ltd., Astra International, KKR & Co., dan Warburg Pincus.

Setelah bergabung, aplikasi yang bernama GoTo ini bakal memiliki 3 unit bisnis, antara lain layanan transportasi online Gojek, cabang e-commerce Tokopedia, dan layanan keuangan digital dengan nama Dompet Karya Anak Bangsa (BKAB).

Dari tiga unit bisnis itu, William Tanuwijaya yang kini menjadi CEO Tokopedia akan mempimpin bisnis e-commerce setelah penggabungan.

Kevin Aluwi yang saat ini juga menjabat sebagai Co-CEO Gojek akan memimpin bisnis Gojek.

Baca juga: Visi Bisnis Gojek dan Tokopedia, Visi Anda Apa?

Sementara Andre Soelistyo akan mengepalai unit pembayaran dan layanan keuangan (DKAB).

Saat ini, Tokopedia dan Gojek masih dalam tahap final kerja sama yang digadang-gadang bakal menjadi perusahaan internet terbesar di Indonesia.

Dewan maupun tim manajemen kedua belah pihak telah menyetujui ketentuan merger.

Selanjutnya, kedua perusahaan tengah meminta restu kepada para pemegang saham untuk menyetujui porsi kepemilikan.

Baca juga: Ini Cara Daftar Jadi Driver Gojek Secara Online

Siapa Andre Soelistyo?

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Andre Soelistyo adalah Co-CEO Gojek.

Ikatan Andre dengan Gojek dimulai ketika dia bekerja di Northstar Group, investor institusi pertama Gojek.

Gojek dirintis oleh Nadiem Makarim, yang kini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Nadiem pertama kali memulai layanan gojek seperti layanan call center.

Pemesanan dari pelanggan ditindaklanjuti oleh karyawan dengan menelepon pengemudi satu-persatu hingga bersedia.

Baca juga: GoTo, Inikah Nama Perusahaan Baru Hasil Merger Gojek-Tokopedia?

Karena dukungan dari Northstar itulah Nadiem memutuskan menciptakan aplikasi ponsel.

Pada tahun 2015 lalu, aplikasi itu hanya fokus pada ride hailing dan beberapa layanan lainnya.

Kemudian saat Andre bergabung, Gojek mengembangkan layanannya, termasuk telehealth dan investasi pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com