JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), pagi ini (22/4/2021) bergerak level psikologis 6.000 alias menguat.
Dikutip dari RTI, pada pukul 09.17 WIB, indeks saham berada di level 6.014,29 atau naik 0,35 persen (21 poin).
Dari penutupan sebelumnya di level zona merah 5.993,24. Untuk sementara ini, nilai total transaksi sebesar Rp 1.267 triliun, dari 2.056 miliar lembar saham yang diperdagangkan. Sebanyak 199 saham menguat, 152 melemah, dan 172 saham stagnan.
Baca juga: Optimistis IHSG Bakal Menguat, Ini Rekomendasi Sahamnya
Sebelumnya, Analis Panin Sekuritas William Hartanto memperkirakan IHSG hari ini akan menguat. Ia menjelaskan, IHSG memang gagal bertahan di atas level 6.000, namun terjadi pada pre-closing.
Secara historikal menurutnya, jika terjadi hal seperti itu pada IHSG, maka akan ada peluang terjadi pembalikan arah.
"Secara teknikal, IHSG tidak kembali memasuki pola falling wedge, berpotensi menguat," katanya dalam proyeksi tersebut.
Dengan demikian, hari ini, indeks saham di pasar bursa berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam kisaran level 5.941 hingga 6.100. Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama juga berpendapat senada.
Berdasarkan indikator, moving average convergence divergence (MACD) telah membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, indeks kekuatan relatif (RSI) masih berada di area netral. Namun stochastic masih menunjukkan sinyal positif.
Baca juga: Rincian Harga Emas Batangan 0,5 Gram hingga 1 Kg di Pegadaian Terbaru
"Di sisi lain, pergerakan IHSG telah berhasil menguji garis moving average 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance terbuka lebar," ujarnya.
Sementara itu, di pasar spot, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) alami penguatan.
Dilansir dari Bloomberg, posisi mata uang Garuda tersebut berada di Rp 14.516 per dollar AS atau naik tipis 0,09 persen (13 poin) dari penutupan sebelumnya di posisi Rp 14.530 per dollar AS.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.