JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi pada Rabu (29/4/2021) kemarin.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai, ditunjuknya Bahlil sebagai Menteri Investasi merupakan langkah yang tepat.
Menurut dia, dengan realisasi investasi tahun 2020 sebesar Rp 826,3 triliun atau melampaui target yang ditentukan, Bahlil disebut berkapabilitas untuk mendongkrak penanaman modal nasional.
Baca juga: Profil Bahlil: Tukang Pikul, Sopir Angkot, hingga Menteri Investasi
"Kemudian banyak investasi yang mangkrak di daerah sekarang sudah berjalan," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (29/4/2021).
Selain itu, Sarman juga menyoroti kemampuan Bahlil dalam melobi para calon investor untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.
Ia pun berharap dengan dibentuknya Kementerian Investasi, berbagai kemudahan perizinan dapat terlaksana, sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan realisasi investasi.
"Pengusaha dan calon investor harus dapat merasakan kehadiran Kementerian Investasi ini yang mampu menjawab kendala dan kegalauan pelaku usaha selama ini dan menaikkan daya saing kita ketika pelayanan berbagai perizinan sudah mengalami perubahan yang mendasar," tuturnya.
Dengan masih nyatanya ancaman Covid-19, Sarman menekankan pentingnya realisasi investasi untuk menciptakan ketahanan terhadap fundamental perekonomian dalam negeri.
"Target pertumbuhan ekonomi bisa terwujud jika target investasi tercapai," ucapnya.
Baca juga: Sanggupi Target Investasi Rp 900 Triliun, Bahlil: Siap, Pak Presiden!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.