Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Mampet di Pemda, BPS: Konsumsi Pemerintah di Kuartal I Terhambat

Kompas.com - 05/05/2021, 15:21 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan konsumsi pemerintah menjadi salah satu komponen yang menopang pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2021.

Tercatat konsumsi pemerintah tumbuh 2,96 persen secara tahunan (year on year/yoy) berkat realisasi belanja barang dan jasa serta belanja bantuan sosial (bansos) pemerintah pusat masing-masing sebesar 40,51 persen dan 16,52 persen.

Namun Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, belanja pemerintah sebetulnya bisa naik lebih tinggi. Sayangnya, realisasi itu terhambat gara-gara Pemerintah Daerah (Pemda) belum menggelontorkan APBD secara masif.

Baca juga: Sri Mulyani Optimistis Defisit APBN Bisa di Bawah 3 Persen di 2023, Ini Alasannya

"Satu hal yang agak terhambat adalah realisasi APBD. Di mana belanja barang, jasa, dan pegawai dari APBD mengalami kontraksi," kata Suhariyanto dalam konferensi pers, Rabu (5/5/2021).

Suhariyanto merinci, pemerintah pusat melalui anggaran APBN sudah masif membelanjakan di tiap-tiap komponen. Tak heran, semua komponen seperti konsumsi kolektif dan konsumsi individu mengalami kenaikan, kecuali untuk perjalanan dinas yang dibatasi.

Pengeluaran konsumsi kolektif dan individu ini lebih banyak terjadi pada belanja barang non operasional, khususnya untuk penanganan pandemi Covid-19 seperti pengadaan obat-obatan dan vaksin.

Belanja bantuan sosial yang meningkat juga disebabkan oleh belanja penanggulangan kemiskinan dan penanggulangan bencana.

"Maka itu Pak Presiden mengingatkan agar daerah dapat segera mencairkan dan merealisasikan anggaran yang ada. Dan kalau itu bisa direalisasi, konsumsi pemerintah akan membantu pemulihan ekonomi dengan pertumbuhan yang cukup kuat," pungkas Suhariyanto.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga menyoroti banyaknya anggaran daerah yang masih mengendap di perbankan. Padahal pemerintah pusat berharap Pemda segera merealisasikan anggaran tersebut.

Baca juga: Ini Target Lengkap dan Rencana Belanja Pemerintah Tahun Anggaran 2021

Tito meminta Pemda untuk menggelontorkan dana per kuartal, bukan hanya tinggi di akhir tahun. Pemda harus memiliki target belanja per kuartal.

Agar Pemda mau menggelontorkan dana, Tito meminta Menteri Keuangan untuk menahan transfer ke daerah bila daerah tersebut belum membelanjakan anggaran. Nantinya transfer ke daerah ini akan melihat kinerja masing-masing Pemda dalam mengakselerasi APBD-nya.

"Kalau sampai ada yang enggak bergerak dananya, maka daerah-daerah itu saya minta ke Menkeu, kita gunakan transfer berbasis kinerja. Jadi kalau kinerjanya enggak bergerak, lebih baik transfernya ditahan dulu, lebih baik dibelanjakan dulu," pungkas Tito dalam Musrenbangnas, Selasa (4/5/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com