Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Akui Pemudik Jalur Darat Bikin Petugas Kewalahan

Kompas.com - 13/05/2021, 08:00 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Minat masyarakat yang nekat mudik masih tinggi meski sudah ada aturan dilarang mudik Lebaran 2021 dengan berbagai upaya penindakan di lapangan.

Hal ini diakui Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, usai meninjau Bandara Soekarno-Hatta dan Pos Penyekatan di Gerbang Tol Cikarang Barat, KM 12 Tol Jakarta – Cikampek, Rabu (12/5/2021).

Bahkan, tingginya animo pemudik membuat petugas di lapangan kewalahan dalam menjalankan tugasnya, terutama untuk menghalau pemudik di jalur darat.

Baca juga: Airlangga: Bepergian di Wilayah Aglomerasi Tak Perlu Surat Izin

“Pengendalian transportasi di sektor darat tantangannya lebih besar dibandingkan sektor lainnya, karena potensi masyarakat yang ingin mudik di sektor darat ini tinggi sekali,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Kamis (13/5/2021).

Dalam beberapa hari terakhir memang masih banyak orang bepergian ke luar kota melalui jalur darat, terutama menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau motor.

“Oleh karenanya effort yang dilakukan rekan-rekan petugas di lapangan baik dari TNI, Polri, Dishub, KKP, Satgas, dan unsur terkait lainnya adalah suatu hal yang luar biasa. Kesabaran para petugas dalam menangani masyarakat pengguna transportasi darat pun sudah dilakukan dengan baik,” kata Budi Karya.

Baca juga: Ada Larangan Mudik, Pengusaha Rest Area Rugi Rp 20 Miliar

Tren pergerakan perjalanan bahkan diprediksi masih terus meningkat. Kemenhub memperkirakan mulai H+2 Lebaran (16 Mei 2021), atau di hari ke-11 masa peniadaan mudik akan terjadi peningkatan arus pergerakan masyarakat pasca Lebaran.

Untuk itu, Pemerintah tengah menyiapkan sejumlah antisipasi diantaranya dengan melakukan penyekatan secara konsisten dan mengimbau kepada masyarakat utuk tidak melakukan perjalanan di hari yang sama.

“Ada preferensi masyarakat untuk melakukan pergerakan pada hari Minggu tangal 16 Mei 2021. Untuk itu saya minta kepada masyarakat agar tidak melakukan perjalanan di tanggal yang sama, karena hari itu pasti ada suatu konsentrasi,” demikian seruan Budi Karya Sumadi.

Untuk mengantisipasi hal itu, ia juga mengingatkan kepada para petugas di lapangan agar tetap mempertahankan konsistensi dalam bertugas melakukan penyekatan sampai masa peniadaan mudik selesai.

Baca juga: Evaluasi Larangan Mudik, Menhub Sebut Pergerakan Penumpang Turun Signifikan

Sejalan dengan itu, Budi Karya mengapresiasi sinergi yang baik antar instansi terkait dalam rangka mensukseskan kebijakan peniadaan mudik tahun ini dalam rangka mencegah meningkatkan kasus positif Covid-19 di Indonesia usai masa libur Idul Fitri 1442H/2021.

“Terima kasih kepada ketua DPR, Panglima TNI, Kapolri, Menkes, Ketua Satgas, telah hadir untuk melihat langsung penerapan pengendalian transportasi di masa peniadaan mudik.

Karena dengan adanya sinergi antar Kementerian dan Lembaga ini memberikan satu warna yang baik dan kekompakan dalam menjalankan kebijakan ini,” tuturnya.

Dalam tinjauan tersebut memang turut hadir Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketua DPR Puan Maharani, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Kepala BNPB/Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

Baca juga: Mudik Dilarang, Trafik Truk dari Jawa ke Sumatera Naik 24 Persen

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, hingga hari ini atau hari ke-7 masa peniadaan mudik, telah terjadi penurunan pergerakan manusia yang signifikan di semua sektor baik di darat, laut, udara, dan kereta api, yaitu sekitar 70-90 persen dibanding periode sebelum masa peniadaan mudik.

“Kami apresiasi masyarakat yang telah memahami maksud dan tujuan pemerintah melakukan peniadaan mudik, sehingga akhirnya mengurungkan niat untuk melakukan perjalanan mudik tahun ini,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com