Menurut Jokowi, hal terpenting mengejar target pertumbuhan ekonomi 7 persen yakni memangkas birokrasi perizinan agar bisa menarik investor sebanyak-banyaknya.
“Investor diberikan kesempatan membuka lapangan pekerjaan dan investasi di daerah-daerah. Saya yakin 7 persen bukan sesuatu yang sulit,” ujarnya.
Baca juga: Ini Janji Jokowi yang Bikin Sri Mulyani Sampai Sakit Perut
Jokowi melanjutkan, pemerintah juga perlu mendorong industri yang berbasiskan ekspor. Tak cuma perusahaan besar, namun juga mendorong industri kecil bermain di dalamnya.
“Ketiga, arah industri yang ke ekspor harus dibuka seluas-luasnya, harus diberikan insentif sebesar-besarnya. Industri kecil di desa bisa berkompetisi di dunia, asal diberikan ruang untuk memasarkan barang,” kata Jokowi.
Janji kampanyenya itu kemudian dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019. Bukan 7 persen, di periode Jokowi, pertumbuhan ekonomi selalu berkisar di angka 5 persen.
Dirinci lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi di tahun 2015 tercatat sebesar 4,88 persen.
Berikutnya pertumbuhan ekonomi berturut-turut pada 2016 sebesar 5,03 persen, 2017 sebesar 5,07 persen, 2018 sebesar 5,17 persen, dan 2019 sebesar 5,03 persen.
Baca juga: Turunkan Harga Gas: Janji Jokowi yang Belum Terealisasi Sejak 2016
Namun demikian, saat telah terpilih sebagai Presiden, Jokowi menyebut kalau pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen hanya sebagai target, bukan janji politik.
"Ini bukan janji lho ya, ini target. Menurut saya kita harus punya target pertumbuhan ekonomi 6-7 persen," kata Jokowi dalam wawancara eksklusif dengan Tribunnews.com.
Saat kampanye pilpres 2014 lalu, Jokowi juga pernah berjanji pertumbuhan ekonomi Indonesia 7 persen. Namun, janji itu tak pernah terpenuhi.
Selama lima tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, pertumbuhan ekonomi hanya berkutat pada angka 5 persen. Jokowi menilai ada sejumlah hal yang membuat angka pertumbuhan ekonomi sulit digenjot.
"Beratnya, pertumbuhan ekonomi global terus turun, bolak-balik direvisi. Dalam kondisi seperti saat ini, semua negara memproteksi diri untuk kepentingan masing-masing," kata Jokowi.
Baca juga: Masih Ingat Janji Jokowi Bangun 5 Kilang Minyak?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.