Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kembali Terbitkan Samurai Bonds 100 Miliar Yen

Kompas.com - 21/05/2021, 18:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah kembali mencari utang melalui penerbitan Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini, Jumat (21/5/2021). Penerbitan SUN berdenominasi Yen Jepang alias Samurai Bonds ini merupakan yang kedua kalinya di masa pandemi sejak Juli 2020.

Terdapat enam seri yang diterbitkan yaitu, seri RIJPY0524, RIJPY0526, RIJPY0528, RIJPY0531, RIJPY0536, dan  RIJPY0541. Seri RIJPY0524 bertenor 3 tahun dengan tingkat kupon 0,33 persen dan tanggal jatuh tempo 27 Mei 2024.

Seri RIJPY0526 memiliki tingkat kupon 0,57 persen dengan tenor 5 tahun. Kemudian seri RIJPY0528 dan RIJPY0531 masing-masing menawarkan kupon 0,70 persen dan 0,89 persen.

Baca juga: Erick Thohir Ingatkan Direksi Garuda Harus Berjiwa Samurai

Samurai Bonds dengan tanggal jatuh tempo terlama adalah RIJPY0536, dan  RIJPY0541 pada 27 Mei 2036 dan 27 Mei 2041. Masing-masing kupon yang ditawarkan adalah 1,17 persen dan 1,44 persen.

"Penerbitan Samurai Bonds ini berhasil mencetak benchmark size sebesar 100 miliar yen Jepang yang ketujuh kalinya sejak 2015," sebut Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu dalam siaran pers, Jumat (21/5/2021).

DJPPR menyebut, kehadiran pemerintah menerbitkan Samurai Bonds di pasar Jepang merupakan momentum yang tepat karena berhasil mencatat capaian yang positif, meski di tengah state of emergency ketiga kalinya di Jepang.

Capaian positifnya adalah penerbitan SUN pada tenor 3 tahun ini merupakan yang terkecil dalam sejarah penerbitan Samurai Bonds Pemerintah Indonesia. Tercatat sekitar 70 persen dari total nominal penerbitan kali ini berada pada tenor 5 tahun ke atas. B

"Berkurangnya dominasi tenor pendek ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia," ungkap DJPPR.

Kemudian, tercapainya spread terhadap Yen Swap dan kupon terendah untuk seluruh tenor dalam sejarah penerbitan Samurai Bonds oleh Pemerintah Indonesia tanpa JBIC guarantee.

Lalu, penerbitan menawarkan kupon terendah sepanjang sejarah penerbitan Samurai Bonds untuk tenor 10 tahun, yaitu sebesar 0,89 persen. Kupon ini bahkan masih lebih rendah apabila dibandingkan penerbitan Samurai Bonds 10 tahun dengan JBIC guarantee pada tahun 2015 yang berada pada level 0,91 persen.

"Jumlah permintaan investor juga signifikan sehingga terjadi oversubscribe pada transaksi kali ini sebesar 1,6 kali," ungkapnya.

Baca juga: Minat Investor Cukup Tinggi, Sustainability Bond BRI Kelebihan Permintaan hingga 8 Kali

Adapun pemerintah memulai official marketing untuk penerbitan Samurai Bonds ini pada hari Selasa, 18 Mei 2021. Dalam 3 hari pelaksanaan proses marketing, pemerintah memutuskan untuk mempersempit final guidance ke level terendah dari hampir semua seri.

Walaupun harga akhir yang ditawarkan sangat ketat, minat investor masih cukup tinggi dengan bid-to-cover ratio mencapai 1,6 kali.

Penerbitan Samurai Bonds kali ini ditujukan untuk pembiayaan defisit APBN 2021, termasuk untuk penanganan Covid-19 dan upaya pemulihan ekonomi nasional. 

Joint Lead Arrangers dalam transaksi ini adalah Daiwa Securities Co. Ltd., Mizuho Securities Co., Ltd., Nomura Securities Co., Ltd, and SMBC Nikko Securities Inc.

Baca juga: Lelang 7 SUN Pekan Depan, Pemerintah Incar Rp 45 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com