Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Ketakutan Investor Saham yang Sering Bikin Galau dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 29/05/2021, 15:02 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap orang pasti ingin sukses dalam segala hal, termasuk urusan investasi. Investasi saham penuh dengan risiko, tetapi juga menguntungkan.

Keuntungan investasi saham tidak main-main. Kamu bisa jadi miliarder hanya dengan menjadi investor saham.

Namun kenyataannya investor saham tidak selalu untung. Bisa saja kamu mengalami capital loss, sampai tidak dapat dividen sehingga membuatmu buntung.

Bagi investor saham, bukan hanya masalah ini saja yang menghantui. Ada tiga kecemasan yang selalu membayangi investor saham, bahkan dapat berpengaruh pada pengambilan keputusan investasi.

Berikut tiga kecemasan atau kekhawatiran tersebut, seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Khawatir melakukan kesalahan

Kesalahan tidak hanya dilakukan investor saham pemula. Yang sudah ahli pun bisa saja melakukan kesalahan saat bermain saham.

Misalnya saja dalam menganalisa fundamental saham, seperti membaca laporan keuangan perusahaan. Karena khawatir melakukan kesalahan, jadinya tidak berani mengambil keputusan.

Takut melangkah, sehingga kamu kehilangan kesempatan. Seharusnya bisa membeli saham mercy harga innova, tetapi karena ada rasa kekhawatiran melakukan kesalahan, jadinya kesempatan itu dilewatkan.

Baca juga: Telkom: Komisaris yang Diangkat Punya Kapasitas dan Klasifikasi yang Dibutuhkan

2. Khawatir rugi besar

Investor manapun pasti tidak mau rugi. Uangnya lenyap karena bermain saham. Maunya untung terus, dapat duit banyak.

Karena khawatir rugi besar, investor jadi enggan untuk menanamkan modalnya lebih banyak kepada saham-saham yang diyakini bakal mengalami rebound.

Ini juga dapat terjadi karena investor tidak menguasai ilmu atau analisa teknikal dan fundamental, sehingga terjebak pada kekhawatiran dan ketakutannya yang membuat kamu tidak berani melangkah.

Jadi bukannya rugi karena membeli saham, tetapi rugi akibat kamu menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Kesempatanmu jadi miliarder pupus sudah.

Contoh lain, untuk menghindari tekor, investor melakukan diversifikasi pembelian saham secara besar-besaran. Misal uang Rp 100 juta, mestinya untuk membeli satu saham bagus, justru dipakai membeli beberapa saham murahan yang tidak jelas kinerjanya.

Aksi ini malah bisa kurang memaksimalkan keuntungan. Seharusnya kamu bisa dapat cuan besar dari saham bagus tersebut, tetapi harus berakhir dengan kerugian karena ketakutanmu itu.

Dalam investasi saham, penting menunjukkan kerelaan terhadap uangmu. Toh kalau rugi, kamu tidak perlu menjual sahamnya saat itu juga. Kamu bisa menunggu beberapa waktu sampai harganya naik, baru dijual agar cuan maksimal.

Baca juga: Pemerintah Minta Koperasi Simpan Pinjam Lakukan Diversifikasi Usaha, Ini Tujuannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com