Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Banyak Ayam Kampung 'Tidak Asli' Dijual di Rumah Makan?

Kompas.com - 06/06/2021, 17:36 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Restoran ayam kampung sangat mudah ditemui di berbagai kota di Indonesia. Dengan mengusung menu ayam kampung, harga yang ditawarkannya pun relatif lebih mahal.

Selain rasanya yang dianggal lebih lezat, daging ayam kampung sendiri dipercaya lebih sehat dibandingkan dengan ayam ras broiler atau seringkali juga disebut sebagai ayam negeri.

Lalu apa benar banyak restoran ayam kampung yang mencantumkan menu ayam kampung, namun sebenarnya tidak benar-benar menyajikan daging ayam kampung?

Praktisi peternakan, Febroni Purba, mengungkapkan, di kalangan peternak ayam sendiri memang ada penggolongan ayam non-broiler. Pertama yakni ayam kampung asli dan kedua ayam hasil persilangan. 

Baca juga: Ladang Uang Ternak Ayam Kampung, Modal Kecil, Peluang Menjanjikan

Menurut dia, ayam hasil persilangan ayam kampung yang diklaim pengusaha rumah makan sebagai ayam kampung asli, biasanya berasal dari jenis ayam jowo super alias joper. Jenis ayam persilangan ini lazim disebut sebagai ayam super. 

"Pertama, pelaku usaha yang sengaja melakukan itu berarti telah melanggar hukum karena tidak memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur sebagaimana tertuang dalam Pasal 7 Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999," jelas Roni, sapaan akrabnya, kepada Kompas.com, Minggu (6/6/2021).

Roni bilang, selama ini banyak rumah makan, yang mengklaim menyediakan menu ayam kampung asli namun sebenarnya menghidangkan ayam persilangan.

Hal yang sama juga seringkali terjadi di pasar daging ayam. Di mana pedagang mengatakan menjual ayam kampung asli kepada pembeli, namun yang dijual adalah jenis joper.

Baca juga: Minat Budidaya Sayur Hidroponik di Rumah? Segini Modalnya

Menurut Roni, daging ayam joper pun sebenarnya memiliki tekstur yang hampir serupa dengan ayam kampung asli. Ini lantaran ayam joper juga memiliki genetik dari ayam kampung asli.

Joper sendiri merupakan persilangan dengan indukan dari ayam layer petelur atau dikenal dengan ayam merah. Ayam betina ini kemudian dikawinkan dengan ayam kampung jantan, biasanya ayam bangkok, untuk menghasilkan bibit ayam joper.

Dia berujar, tak ada masalah bagi pemilik rumah makan maupun pedagang pasar menjual daging ayam, baik ayam kampung maupun ayam joper atau persilangan. Asalkan, konsumen diberitahu jenis ayam apa yang dibelinya.

Dengan kata lain, pedagang harus jujur mengatakan, bahwa yang dijualnya apakah memang benar-benar ayam kampung asli atau ayam hasil persilangan.

Baca juga: Jeritan Peternak: Harga Telur Anjlok Parah Saat Biaya Pakan Meroket

"Untuk mencegah agar tidak terjadi penipuan, konsumen bisa memastikan dan bertanya jenis ayam yang diproduksi di rumah makan tersebut. Jika diketahui bahwa itu bukan ayam kampung asli konsumen bisa melaporkan kepada Yayasan Perlindungan Konsumen Indonesia," jelas Roni yang juga Manager Pemasaran PT Sumber Unggas Indonesia, salah satu perusahaan pembibitan ayam di Kabupaten Bogor.

Pasokan daging ayam persilangan juga saat ini semakin bertambah. Ini karena beberapa perusahaan besar juga mulai membudidayakan ayam hasil persilangan ayam kampung asli.

Ia mencontohkan, ayam persilangan yang dibudidayakan perusahaan peternakan adalah jenis ayam ulu.  

"Ayam ulu adalah sebuah brand yang dibuat oleh salah satu perusahaan integrator di Indonesia. Ayam ulu adalah persilangan antara ayam Pelung dengan ayam ras petelur asal Perancis," terang Roni.

Baca juga: Risau Peternak Lokal dengan Serbuan Impor Ayam dari Negeri Samba

"Ayam ulu mirip dengan joper karena sama-sama hasil kawin silang antara ayam lokal (jantan) dengan ayam ras petelur (betina) untuk menghasilkan bobot badan ayam yang pertumbuhannya lebih cepat dan mempunyai karakter daging yang mirip dengan ayam kampung asli," imbuh dia.

Ia bilang, ayam ulu dan joper tidak bisa disebut ayam lokal karena secara genetik pada kedua jenis ayam tersebut mengandung darah dari ayam dari luar negeri.

Dibandingkan daging broiler, ayam persilangan memang dianggap lebih sehat dan tekstur dagingnya mirip dengan ayam kampung. Sehingga harga joper maupun ulu, tentu lebih mahal dari daging ayam negeri. 

Saat ini, jenis ayam kampung asli yang banyak dibudidayakan peternak adalah dari ayam kampung KUB (Kampung Unggul Balitbangtan). Di ranah akademis ilmu peternakan, ada sebanyak 30 jenis ayam lokal Indonesia. Ayam kampung adalah salah satu jenis ayam lokal.

Selain itu, ada kokok balenggek (Sumbar), merawang (Bangka), ayam sentul (Ciamis), pelung (Cianjur), gaok (Madura), cemani (Temanggung), sumatra (Pulau Sumatra), Ciparage (Karawang), jantur (Subang), ayunai (Papua), dan sebagainya.

Lantaran banyak konsumen yang tak bisa membedakan ayam kampung asli dan ayam persilangan, pemerintah sebaiknya juga perlu melakukan edukasi. Termasuk pembinaan terhadap peternak ayam, baik ayam kampung asli maupun persilangan.

"Kementerian Pertanian perlu menertibkan pelaku usaha yang menjual ayam joper tapi sebagai ayam kampung. Saya melihat ada beberapa toko ritel atau supermarket dan toko online yang melakukan hal tersebut," ungkap Roni.

"Pemerintah perlu melakukan pengawasan dan kontrol secara berkala terhadap pelaku usaha yang melanggar peraturan," kata dia lagi.

Selain itu, lanjut dia, banyak persilangan ayam dilakukan secara serampangan. Hal ini justru mengancam keberadaan galur ayam kampung asli.

"Pemerintah perlu menertibkan ayam-ayam yang disilangkan secara tidak terarah. Tidak salah apabila peternak melakukan persilangan tetapi jangan sampai mengabaikan pemurnian galur induknya (tetua)," kata Roni.

"Yang terjadi selama ini adalah peternak melakukan persilangan saja tanpa melakukan pemurnian. Inilah yang menyebabkan beberapa genetik ayam lokal Indonesia nyaris punah," tandasnya.

Tentang ayam joper

Dikutip dari Beternakayam, ayam joper adalah jenis unggas yang tengah jadi tren di kalangan peternak di Tanah Air. Salah satu keuntungan memeliharanya unggas jenis ini yaitu masa panen yang terbilang cepat.

Ayam joper sendiri, sering disebut ayam super, merupakan akronim dari Jowo Super. Jowo merujuk pada salah satu jenis ayam kampung lokal di Indonesia (ayam Jawa). Sementara super berarti memiliki keunggulan, terutama dari pertumbuhan dagingnya.

Ayam joper adalah hasil persilangan antara petelur (layer) sebagai indukan atau babon dengan bangkok yang dijadikan sebagai pejantan.

Dengan persilangan itu, joper otomatis mewarisi keunggulan genetik dari petelur yang pertumbuhan dagingnya bisa cepat, sekaligus mewarisi sifat dari bangkok yang tekstur dagingnya serupa dengan ayam kampung asli (AKA).

Dengan keunggulan itu, unggas ini dibudidayakan dengan tujuan membantu peternak agar bisa menghasilkan daging dengan rasa ayam kampung namun bisa lebih singkat dipanen.

Sebagaimana diketahui, untuk AKA, masa panen hingga menghasilkan berat di atas 1 kg terbilang cukup lama, meski sudah diberikan pakan voer broiler.

AKA yang dipelihara secara intensif saja, baru bisa dipanen setidaknya di usia 4-5 bulan. Bandingkan dengan ayam joper yang masa panennya bisa lebih cepat, yakni antara 2-3 bulan saja.

Lazimnya, saat dipanen di usia 60 hari atau 2 bulan, berat ayam joper idealnya 0,8 sampai 1 kg. Jika dipanen hingga 70-90 hari, beratnya sudah mencapai 1,5 kg.

Keunggulan lainnya, dengan statusnya sebagai ayam persilangan, indukan dari leyer bisa menghasilkan telur lebih banyak untuk ditetaskan menjadi joper.

Sehingga ketika dikawinkan dengan bangkok, maka peternak yang melakukan pembibitan joper, bisa memperoleh jumlah anakan DOC yang lebih banyak untuk dijual atau dibesarkan.

Ayam joper sendiri mulai marak dibudidayakan sejak tahun 1990-an. Ini makin masif diternakkan setelah adanya serangan wabah flu burung di Indonesia yang menyebabkan banyak populasi AKA mati sejak tahun 2003.

Sehingga ayam joper dengan cepat menggantikan keberadaan daging AKA yang suplainya berkurang karena meluasnya flu burung.

Baca juga: Alasan Pemerintah Larang Telur Ayam Infertil Dijual di Pasar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com