Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melonjak, IHSG dan Rupiah Berada di Zona Merah

Kompas.com - 21/06/2021, 10:16 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di di zona merah pada awal perdagangan, Senin (21/6/2021).

Berdasarkan dara RTI pada pukul 9.13 WIB, IHSG merosot 1,29 persen atau 77,6 poin ke level 5.929,48. Pada akhir pekan lalu, IHSG juga turun 1,01 persen ke level 6.007,12.

Adapun nilai transaksi sementara yang diperoleh dari transaksi pagi ini sebesar Rp 1,58 triliun dari 2,91 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

Menurut beberapa analis saham, anjloknya IHSG disebabkan lonjakan kasus Covid-19 dalam negeri yang memberikan sentimen negatif bagi para investor.

Baca juga: Mengilap di Awal Pandemi, Kini Bisnis Ikan Cupang Mulai Redup

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper sudah memperkirakan IHSG bakal melemah. Akibat kasus Covid-19 yang melonjak, ia menilai ada peluang pemerintah bakal melakukan pembatasan aktivitas sosial kembali.

"Pergerakan akan masih akan dipengaruhi kenaikan kasus Covid-19 dari dalam negeri serta adanya potensi pembatasan yang lebih ketat sehingga diperkirakan pemulihan ekonomi akan kembali melambat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menjelaskan, IHSG berpeluang dilanda tekanan jual lanjutan seiring cukup tajamnya kejatuhan DJIB, EIDO serta kembali berjatuhannya harga komoditas, seperti emas, tambang, timah, dan nikel.

"(Ini terjadi) Di tengah berlanjutnya amukan Covid-19 yang berpotensi terjadinya keambrukan di faskes Ibu Kota Negara Indonesia yakni Jakarta," kata Edwin.

Sedangkan menurut CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya, perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat akan berada dalam kondisi tertekan.

Baca juga: Mulai Terkerek, Harga Emas Antam Naik Rp 3.000 Per Gram

Secara umum, IHSG masih berada dalam fase konsolidasi jangka panjang dikarenakan masih minimnya sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG ditambah hingga jelang berakhirnya first half.

"Capital inflow belum terlihat akan bertumbuh signifikan ditambah dengan kondisi masih melambatnya perputaran roda perekonomian, hal ini cukup menjadi tantangan untuk dapat mendorong kenaikan IHSG secara signifikan, hari ini IHSG berpotensi berada dalam tekanan," ucapnya.

Adapun di pasar spot, posisi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) masih betah berada di teritori negatif.

Mengutip dari Bloomberg, kurs rupiah kembali turun sebesar 45 poin atau 0,31 persen di Rp 14.420 per dollar AS, dari posisi sebelumnya yang berada di Rp 14.375 per dollar AS.

Baca juga: Mengenal Kokowagayo, Koperasi Kopi Wanita Gayo yang Mendunia

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com