JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi keuangan Garuda Indonesia tengah mengalami krisis.
Maskapai pelat merah tersebut memiliki utang mencapai Rp 70 triliun atau sekitar 4,5 miliar dollar AS.
Di sisi lain, pendapatan yang dimiliki Garuda Indonesia hanya 50 juta dollar AS per bulan, sementara beban biaya yang dikeluarkan 150 juta dollar AS per bulan.
Baca juga: Ini Rute-rute Internasional yang Bakal Ditutup Garuda Indonesia
Itu artinya Garuda Indonesia terus merugi 100 juta dollar AS atau sekitar 1,43 triliun (kurs Rp 14.300 per dollar AS) setiap bulannya.
Hal ini membuat Garuda Indonesia melakukan efisiensi, salah satunya dengan menawarkan karyawannya pensiun dini.
Sejauh ini, sudah 1.099 karyawan yang mengajukan pensiun dini.
Berita tersebut memuncaki deretan berita populer Money hari ini, Selasa (22/6/2021).
Selain itu, ada berita lainnya yang sayang Anda lewatkan.
Baca juga: Selain Pensiun Dini, Garuda Indonesia Akan Tawarkan Cuti di Luar Tanggungan untuk Karyawan
Perusahaan pelat merah PT Berdikari (Persero) sedang membuka lowongan kerja untuk lulusan minimal Diploma (D3) hingga Sarjana (S1) dari berbagai jurusan.
Lowongan ini juga bisa dimanfaatkan oleh para lulusan baru alias fresh graduate.
PT Berdikari (Persero) adalah perusahaan milik pemerintah (BUMN) yang bergerak dalam bidang peternakan dan produk olahan hasil peternakan.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengungkapkan, sudah ada sebanyak 1.099 karyawan yang mengajukan pensiun dini.
Ini merupakan hasil dari program pensiun dini yang ditawarkan perseroan di mana pendaftaranya berlangsung selama 19 Mei-19 Juni 2021.
"Memang ada 1.099 (karyawan ajukan pensiun dini) dan dari jumlah yang masuk itu kami melihat bahwa jumlah pilot yang mendaftar nampaknya tidak terlalu banyak," ungkap Irfan dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (21/6/2021).