Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/06/2021, 16:45 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (22/6/2021), ditutup pada zona hijau. Berdasarkan data RTI, indeks acuan saham ini menguat 91,5 poin atau 1,53 persen ke level 6.087,84.

Sebanyak 340 saham menguat, 178 melemah, dan 118 saham tak mengalami perubahan alias stagnan. Dengan perolehan total nilai transaksi perdagangan sebesar Rp 12,03 triliun dari 17,4 miliar lembar saham yang diperjualbelikan.

Pada posisi hari ini, investor asing melakukan aksi jual saham (net foreign sell) di seluruh pasar yang mencapai Rp 472,48 miliar. Adapun saham yang dilepas oleh para investor antara lain BBRI, BBCA, LPFF, ASII, MTDL, BBNI, SMGR, TOWR, PTBA, dan INTP.

Baca juga: Yusuf Mansur Borong 250 Juta Lembar Saham MNC Bank

Sedangkan saham yang dilirik oleh investor antara lain BMRI, BRPT, INKP, UNVR, TKIM, ICBP, LINK, BTPS, ISAT, INCO, dan ITMG.

Selain itu, posisi saham yang masuk kategori top gainers meliputi ANTM yang naik 60 poin atau 2,73 persen ke level Rp 2.260, KAEF naik 130 poin atau 4,47 persen ke level Rp 3.040, ARTO naik 700 poin atau4,95 persen ke level Rp 14.850, BANK naik 310 poin atau 10,4 persen ke Rp 3.270.

Sementara saham yang masuk top losers diantaranya AGII turun 85 poin atau 6,67 persen ke Rp 1.190, KLBF turun 60 poin atau 4,05 persen ke level Rp 1.420, CPIN turun 100 poin atau 1,58 persen ke level Rp 6.225, ERAA turun 40 poin atau 5,56 persen ke level Rp 680, dan DGNS turun 95 poin atau 6,71 persen ke level Rp 1.320.

Di sisi lain, pasar spot, posisi kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) juga berada di teritori positif. Dari data Bloomberg, nilai tukar rupiah menguat 25 poin atau 0,17 persen ke level Rp 14.402 per dollar AS dari posisi sebelumnya Rp 14.427 per dollar AS.

Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mencatatkan kurs referensi rupiah berada di Rp 14.421 per dollar AS, daripada posisi Senin (21/6/2021) yang anjlok ke Rp 14.453 per dollar AS.

Baca juga: Prediksi Saham Garuda Indonesia: Tinggal Tunggu Waktu Terjun Bebas ke Harga Rp 50

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

Whats New
Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Work Smart
BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

Whats New
Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Whats New
Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Whats New
Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Whats New
Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Whats New
Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Smartpreneur
Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Whats New
Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Whats New
Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Whats New
Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Whats New
Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Whats New
Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Whats New
Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com