Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabai Merah hingga Tiket Pesawat Penyebab Deflasi Pertama Tahun 2021

Kompas.com - 01/07/2021, 12:38 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Juni 2021 indeks harga konsumen (IHK) mengalami deflasi sebesar 0,16 persen. Ini menjadi deflasi pertama pada tahun 2021.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, dilihat dari 11 kelompok pengeluaran, 4 di antaranya mengalami deflasi, yaitu kelompok makanan, minuman, tembakau, pakaian dan alas kaki, transportasi, serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok dengan deflasi serta andil terbesar. BPS mencatat kelompok ini mengalami deflasi sebesar 0,71 persen dan andil 0,18 persen.

Baca juga: Jika Tarif PPN Dinaikkan, Begini Pengaruhnya terhadap Inflasi

Kemudian, kelompok transportasi mengalami deflasi 0,35 persen dan andil 0,04 persen. Sementara kelompok pakaian dan alas kaki mengalami deflasi sebesar 0,12 persen dengan andil 0,01 persen.

"Kelompok pengeluaran untuk informasi dan jasa keuangan terjadi deflasi sebesar 0,01 persen dan relatif tidak memberikan andil terhadap deflasi," kata Margo dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/7/2021).

Lebih lanjut Margo merinci, tingginya deflasi kelompok makanan, minuman, dan harga tembakau utamanya disebakan oleh merosotnya harga cabai merah, daging ayam tas, dan bawang merah.

"Sementara pada kelompok ini juga terjadi kenaikan harga terutama pada telur ayam ras dan juga bayam," ujarnya.

Lalu, turunnya tarif angkutan antar kota serta angkutan kereta api menjadi dua jenis komoditas utama yang memberikan andil deflasi terhadap kelompok transportasi.

"Ini disebabkan karena adanya momen Idul Fitri pada bulan sebelumnya," ucap Margo.

Dengan deflasi sebesar 0,16 persen pada Juni, inflasi tahun berjalan sampai dengan Juni 2021 tercatat sebesar 0,74 persen. Sementara itu, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu inflasi sebesar 1,33 persen.

Baca juga: BPS: Juni 2021 Deflasi 0,16 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com