Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri: Penolakan Rakyat terhadap Kenaikan Pajak Akan Tinggi

Kompas.com - 01/07/2021, 16:16 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri mengatakan, penolakan rakyat terhadap kenaikan pajak akan tinggi.

Sebab, menurut dia, banyak anggota masyarakat yang memersepsikan bahwa pajak yang dikumpulkan selalu dikorupsi.

"Niscaya rakyat itu penolakannya akan tinggi terhadap kenaikan pajak ini. Karena buat apa pajak dinaikkan kalau dikorupsi. Pajak naik, tapi 'ember bocornya' tidak ditambal, rasa keadilan ini yang paling berat," ujarnya dalam webinar "Dampak RUU PPN terhadap Industri Strategis Nasional" yang disiarkan secara virtual, Kamis (1/7/2021).

Baca juga: Selisik Proposal Pajak Sri Mulyani ke DPR, dari PPN hingga Cukai Plastik

Menurutnya, saat ini Kementerian Keuangan terus didorong untuk mencari penerimaan dana untuk APBN oleh pemerintah lantaran defisit yang semakin meningkat.

Oleh karena itu, lanjut dia, Kemenkeu mau tak mau mencari sumber pendapatan yang baru yang salah satunya dengan menaikkan pajak.

"Bisa bayangkan posisi Kemenkeu suruh cari uang terus, tapi KPK-nya dilemahkan, bagaimana ini? Sehingga, dicarikan sumber-sumber pendapatan yang baru yang akibatnya perpajakan juga jebol," katanya.

Dia menilai sangat sulit untuk menciptakan sentimen positif kepada masyarakat terkait kenaikan pajak ini.

Rakyat akan menilai kenaikan pajak hanya membebani dan menciptakan ketidakadilan di masyarakat.

Baca juga: Perusahaan Rugi Kena Pajak, Sri Mulyani: Banyak yang Menghindari Pajak

"Makanya setiap kenaikan pajak tidak peduli sebagus itu yang disampaikan oleh pemerintah. Mereka melihat semakin tidak adil pengenaan pajak ini dan langsung membebani rakyat. Padahal, niatnya tidak seperti itu," jelas Faisal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com