Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Sarang Walet Minta agar Monopoli Ekspor Sarang Burung Walet ke China Dihilangkan

Kompas.com - 15/07/2021, 08:00 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panasehat Perkumpulan Petani Sarang Walet Nusantara (PPSWN) Benny Hutapea meminta Kementerian Perdagangan dan KBRI Indonesia di China untuk berlaku adil terhadap para eksportir sarang burung walet.

Hal itu diungkapkan PPSWN karena saat ini ekspor sarang burung walet didominasi 23 perusahaan yang terdaftar di General Administration Of China (GACC). 

Sementara 20 perusahaan lainnya belum memiliki legalitas resmi sebagai eksportir terdaftar sarang burung walet ke China, padahal mereka sudah mendaftar dari tahun 2018 dan sudah di audit oleh GACC.

Baca juga: Ekspor Benur Dilarang, KKP Jamin Siapa Pun Boleh Budi Daya Lobster

Hal ini pun, kata Benny, menimbulkan pertanyaan di kalangan pelaku usaha dikarenakan keuntungan yang sangat besar bagi pendapatan devisa negara Indonesia apabila seluruh pelaku usaha eksportir yang sudah mendaftar dan diaudit GACC, diberikan legalitas resmi sebagai eksportir terdaftar Ke RRT.

“Maka dari itu, kami meminta KBRI dan Kemendag untuk equal treatment/perlakuan yang setara terhadap seluruh para pelaku eksportir. Jangan sampai ada kesan ingin membangun monopoli terkait dengan ekspor sarang burung walet Ini,” ujar Benny dalam siaran persnya, dikutip Kompas.com, Kamis (15/7/2021).

Benny ikut mempertanyakan nasib 20 eksportir walet yang tak kunjung memperoleh sertifikat ekspor ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) tersebut.

Dia meminta pemerintah untuk bersungguh-sungguh membantu dunia usaha untuk mendapatkan sertikasi ekspor sarang burung walet ke Tiongkok, terlebih di tengah upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19 yang menyebabkan ekonomi global lesu.

Data yang dikumpulkan PPSWN menyebutkan, Indonesia tercatat sebagai sumber sarang burung walet terbesar di dunia.

Baca juga: Kiat Menembus Pasar Ekspor di Masa Pandemi

Sementara, China merupakan konsumen terbesar sarang burung walet secara global. Ekspor sarang burung walet Indonesia ke Tiongkok sepanjang 2020 mencapai 413,6 juta dollar AS.

Pada April 2021, Indonesia mengumumkan bahwa China akan mengimpor sarang burung walet asal Indonesia senilai 1,13 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 16 triliun.

Kesepakatan tersebut diumumkan pasca kunjungan Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi, Menteri BUMN Erick Tohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com