Luhut juga mengingatkan pemerintah akan tegas memberantas praktik impor yang dilakukan sejumlah oknum. Menurut dia, impor seharusnya tidak perlu dilakukan ketika kapasitas di dalam negeri mumpuni untuk bisa memproduksi produk serupa.
"Ini (belanja produk dalam negeri) kita betul-betul dorong. Jadi tidak boleh kita mengimpor-impor padahal kita bisa produksi sendiri. Jadi harus dibasmi orang-orang yang masih bermain di sini," tegasnya.
Baca juga: PPKM Level 4 hingga 25 Juli, Luhut: Mohon Bersabar....
Untuk bisa memenuhi target belanja produk TIK dalam negeri, Luhut mengatakan Pemda juga berkewajiban untuk mengalokasikan DAK fisik pendidikan untuk membeli produk dalam negeri sebagaimana dilakukan Kemendikbud Ristek untuk membelanjakan laptop PDN.
Selain itu, pemerintah juga akan berupaya mempersiapkan kemampuan riset dalam negeri untuk meningkatkan kandungan TKDN agar dapat memproduksi laptop Merah Putih mulai dari desain hingga pengembangannya.
Luhut menegaskan komitmen pemerintah untuk terus membangun industri TIK di dalam negeri agar tak perlu impor lagi.
"Jadi makin banyak kita kembangkan produk-produk dalam negeri di (bidang) teknologi informasi, misal bikin server, software, pada akhirnya nanti kita produksi sendiri saja. Jadi tidak perlu mesti impor-impor lagi," kata Luhut.
Baca juga: Apa Itu Komunis: Definisi, Ciri, Sistem Ekonomi, dan Contoh Negara
Menurut Luhut, kondisi pandemi Covid-19 mengajarkan bahwa selama ini Indonesia banyak tergantung ada negara lain. Pandemi menyadarkan Indonesia untuk bisa menggenjot kemampuan dalam negeri.
"Sekarang dengan pandemi, kita mulai menggeser produk-produk dalam negeri kita supaya tidak tergantung dan ternyata bisa. Ini saya kira langkah yang bagus," ujar Luhut.
Kendati demikian ia menyebut masih ada pihak-pihak yang ingin mengambil untung sendiri dengan impor. Meski tidak membenci impor, ia mengingatkan bahwa kini saatnya Indonesia memenuhi kebutuhan sendiri.
"Tapi masih ada mental-mental yang enggak jelas yang masih ingin melihat produk-produk luar negeri, Sudah cukuplah itu. Tentu juga tidak 100 persen kita penuhi kebutuhan kita tapi janganlah persentasenya rendah sekali itu buatan dalam negeri," kata Luhut.
Baca juga: BLT Subsidi Gaji 2021 Cair Lagi, Ini Kriteria Lengkap Penerimanya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.