4. Buang pikiran negatif
Hilangkan pikiran negatif ketika investasi. Misalnya, asumsi kondisi buruk akan bertambah buruk dari waktu ke waktu.
Jika pikiran-pikiran negatif ini tertanam dalam otakmu, maka yang ada hanya rasa takut gagal dan takut rugi. Investor saham misalnya, pasti akan mengharapkan kondisi ekonomi dan kinerja perusahaan lekas membaik, agar saham-saham kembali menguat dan memperoleh cuan.
5. Agak serakah dalam investasi diperbolehkan
Ada dua sifat yang kerap dimiliki investor saat investasi, yakni serakah dan takut. Dari sifat tersebut, serakah dalam investasi lebih baik ketimbang takut.
Ketakutan tidak akan pernah membawamu pada kesuksesan. Kamu tidak berani melangkah karena selalu dirundung perasaan takut. Umumnya takut rugi besar.
Kamu akan selalu terkungkung dalam zona nyaman. Tidak siap menghadapi risiko yang muncul di depan mata. Sementara dunia investasi penuh dengan risiko.
Baca juga: CPNS 2021, Ini 10 Instansi yang Masih Sepi Peminat
Sementara sifat serakah asal masih dalam batas wajar, tidak masalah. Tak merugikan banyak pihak juga, jadi sah-sah saja. Misalnya kamu investasi saham A, kemudian beli lagi saham B karena valuasi murah dengan prospek menjanjikan.
Setelah itu, diversifikasi investasi dengan memilih reksadana saham. Tetapi kamu juga punya investasi yang sangat rendah risiko, seperti emas. Jadi, kalau rugi di satu portofolio, portofolio lain tetap untung.
Jangan Pernah Merasa Puas
Untuk meraih kesuksesan dalam hal apapun, termasuk investasi, kunci utamanya adalah mau belajar. Bahkan, investor yang sudah berjaya sekalipun, tidak pernah lelah mempelajari hal-hal baru.
Itulah kenapa mereka bisa makin kaya raya. Oleh karenanya, jangan pernah merasa puas dengan apa yang sudah kamu pahami sekarang.
Pun dengan apa yang sudah kamu dapatkan. Kamu harus terus menggali lebih banyak ilmu investasi agar dapat memaksimalkan keuntungan, termasuk meminimalisir kerugian dengan strategi yang tepat.
Baca juga: Laptop Merah Putih Dipasarkan pada 2022, Berapa Harganya?
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.