Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Startup Indonesia Panen Suntikan Modal

Kompas.com - 24/07/2021, 20:34 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan minat modal ventura berinvestasi di usaha rintisan atau startup di Asia Tenggara, termasuk ke Indonesia.

Merujuk laporan Golden Gate Ventures bertajuk Southeast Asia Start Up Ecosystem 2.0, total investasi modal ventura di Asia Tenggara mencapai 7,7 miliar dollar AS di 2020. Angka ini melonjak berlipat-lipat dibanding satu dekade lalu 130 juta dollar AS.

Tahun ini diprediksi juga akan membesar. Bulan ini saja, sejumlah startup Indonesia juga panen suntikan dana. Gudang Aja semisal, marketplace fast moving consumer goods mendapat pendanaan 100 juta dollar AS dari Asia Patners dan Falcon Edge.

Baca juga: Gandeng Kadin, GoTo Bangun Rumah Oksigen Gotong Royong

Suntikan modal investor ke para startup yang meroket tidak terlepas dari banyaknya jumlah penduduk yang melek teknologi digital. Tahun lalu, penduduk Indonesia yang jadi pelanggan operator seluler mencapai 125 persen dari populasi, dan yang berlangganan internet sebesar 45 persen dari total penduduk.

Nilai ekonomi digital Indonesia pun bakal terus meroket lantaran efek penggunaan teknologi digital yang makin masif. Pandemi membuat semakin banyak orang yang menggunakan teknologi digital, termasuk di Indonesia.

Tak heran, Google Temasek memproyeksikan, nilai ekonomi digital Indonesia yang di 2020 masih 44 miliar dollar AS bisa melejit menjadi 124 miliar dollar AS pada 2025. Pandemi justru mempercepat orang memakai teknologi digital, kata Pandu Sjahrir, Pendiri AC Ventures, ke KONTAN, Jumat (23/7/2021).

Inilah yang membuat modal ventura berani berinvestasi di startup lokal, termasuk AC Ventures. Menurut Pandu, tahun ini, AC Ventures injeksi modal ke sejumlah startup total 60 juta dollar AS - 70 juta dollar AS. Tahun lalu 40 juta dollar AS.

Baca juga: Simak Aturan Baru untuk ASN di Wilayah PPKM Level 1-4

Startup yang sudah AC Ventures injeksi antara lain Buku Warung, Finantieer, Aruna, Majoo, Gajiku, Eden Farm, dan ProSpark.

PT Telkomsel Mitra Inovasi, anak usaha PT Telkomsel, juga gencar melakukan investasi ke sejumlah startup. Mulai Kredivo, PriyID, Qlue, Halodoc, Tanihub, Tada, SiCepat, hingga Inspiro. Total dana yang mereka investasikan 40 juta dollar AS.

Menurut Direktur Utama Telkomsel Mitra Inovasi Marlin R. Siahaan, startup yang jadi pilihan adalah yang bisa beradaptasi dengan pandemi korona dan bisa terkoneksi sama Telkomsel.

Salah satu startup yang mendapat suntikan yaitu Hangry. Perusahaan rintisan di bidang kuliner ini memperoleh dana 13 juta dollar AS dari sejumlah investor di bawah pimpinan Alpha JWC Ventures.

Abraham Viktor, Chief Executive Officer Hangry, perusahaannya ekspansi. Yakni memperluas dan menambah outlet yang saat ini 90 gerai ke kota-kota besar di Indonesia. Di 2030, kami targetkan Hangry menjadi startup food and beverage asal Indonesia yang bisa go global, katanya kepada KONTAN, Jumat (23/7/2021).

CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro menilai, prospek startup domestik cerah karena investasi di usaha rintisan adalah investasi jangka panjang. Startup yang punya potensi antara lain di bidang social commerce, logistik, fintech, agrikultur, perikanan, dan wisata. (Ahmad Febrian, Markus Sumartomdjon, Ratih Waseso | Noverius Laoli)

Baca juga: Luhut: Pekerja yang Sakit Langsung Dites Covid-19 Saja

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Startup lokal banjir suntikan modal, ini pemicunya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com