Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Proyeksi Kredit UMKM Bertambah Rp 280 Triliun Tahun 2024

Kompas.com - 03/08/2021, 08:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memproyeksi hadirnya holding ultra mikro akan mendorong penyaluran penyaluran kredit di segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bertambah Rp 280 triliun pada 2024.

Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI, Yunita Resmi Sari menyebut, sinergi Pegadaian, PNM, dan BRI ini akan menambah jumlah pelaku UMKM skala ultra mikro yang rata-rata plafon kreditnya di kisaran Rp 10 juta.

Kehadiran holding pun diperkirakan akan menambah setidaknya 4 persen rasio kredit UMKM perbankan nasional.

Baca juga: Ini Cara Memilih Tanggal dan Tempat Pencairan BPUM UMKM di E-Form BRI

"Dengan pencapaian rasio kredit UMKM per Juni 2021 sebesar 20,51 persen, maka penambahan debitur ultra mikro sebanyak 28 juta debitur diperkirakan akan meningkatkan rasio kredit UMKM hingga 24,5 persen pada 2024," kata Yunita dalam siaran pers, Selasa (3/8/2021).

Data Bank Indonesia (BI) mencatat, pada Juni 2021 baki debet kredit UMKM mencapai Rp 1.107,6 triliun. Jumlah tersebut bertumbuh sekitar 2,1 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1.084,3 triliun.

Porsi kredit UMKM pada Juni 2021 tersebut mencapai 19,62 persen terhadap total kredit perbankan. Sedangkan pada Juni tahun lalu porsinya sekitar 19,30 persen.

Sinergi ini kata Yunita, akan semakin meningkatkan suplai pendanaan yang lebih terfokus sekaligus perluasan akses usaha masyarakat kecil.

"Dengan pathway terintegrasi, pemberdayaan awal akan dilakukan oleh PNM untuk membantu kelompok pra-sejahtera, dan selanjutnya diikuti dengan Pegadaian dan BRI untuk peningkatan kapabilitas dan pengembangan usaha dengan layanan keuangan lebih luas," imbuh Yunita.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pada 2018 terdapat sekitar 45 juta usaha ultra mikro yang membutuhkan pendanaan tambahan.

Sejauh ini, hanya sekitar 15 usaha ultra mikro yang tersentuh pendanaan lembaga keuangan formal.

“Dengan menjangkau potensi ultra mikro, aksesibilitas layanan keuangan di segmen tersebut dapat dioptimalkan. Hal ini tentunya akan mendorong inklusi keuangan sesuai aspirasi perseroan sekaligus mendukung visi pemerintah dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2020-2024,” pungkas Sunarso.

Baca juga: Kenaikan Pagu Kredit BRI Dorong Kebangkitan UMKM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com