Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembiayaan BCA Syariah pada Semester I Tahun 2021 Tumbuh 3,47 Persen

Kompas.com - 06/08/2021, 15:07 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT. Bank BCA Syariah pada semester I tahun 2021 mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 3,47 persen atau sebesar Rp 5,9 triliun (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 5,7 triliun.

Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan, pembiayan BCA Syariah masih menghadapi tantangan perlambatan ekonomi serta masih rendahnya permintaan pembiayaan untuk ekpansi usaha dalam masa pandemi.

“Juni 2021 ini pembiayaan BCA Syariah masih tetap bisa tumbuh positif. Memang kalau di bandingkan dengan rata-rata pertumbuhan BCA Syariah tahun-tahun sebelumnya masih di bawah dan tidak terlepas dari masih rencdahnya sisi kebutuhan ekspansi usaha,” kata Pranata secara virtual, Jumat (6/8/2021).

Baca juga: Bakal Stock Split, Jadi Berapa Harga Saham BCA?

Pranata menjelaskan, adapun penyaluran pembiayaan BCA Syariah masih difokuskan pada sektor produktif diantaranya sektor industri pengolahan, perdagangan dan proyek-proyek infrastruktur strategis pemerintah.

BCA Syariah juga mencatatkan total restrukturisasi pembiayaan sebesar Rp 1,2 triliun pada semester I tahun 2021, dengan komposisi 79 persen restruktur pembiayaan atau sebesar Rp 949,5 miliar diberikan kepada nasabah yang terdampak langsung Covid-19.

Kendati menghadapi berbagai tantangan dalam penyaluran pembiayaan, Financing at Risk (FaR) BCA Syariah di Juni 2021 tercatat sebesar 20,9 persen. Menurut Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum, angka ini masih berada di bawah FaR Bank Umum Syariah yang per Maret 2021 tercatat sebesar 27,3 persen.

“Angka ini masih berada di bawah FaR Bank Umum Syariah yang per Maret 2021 tercatat sebesar 27,3 persen. Di tengah pandemi Covid-19, BCA Syariah senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan pembiayaan serta dalam mengelola segala risiko yang ada,” jelas Yuli.

Untuk kualitas pembiayaan, BCA Syariah masih mempertahankan level yang rendah dan sehat dengan nilai Non-Performing Financing (NPF) Gross sebesar 0,73 persen dan NPF Net sebesar 0,01 persen.

Pada semester I 2021 ini, laba bersih BCA Syariah tumbuh 23,08 persen YoY atau sebesar Rp 34,4 miliar, dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 28 miliar. Sementara perolehan laba sebelum pajak (Profit Before Tax), tercatat sebesar Rp 44,2 miliar, atau tumbuh 18,3 persen dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp 37,3 miliar.

Adapun pertumbuhan asset BCA Syariah kuartal II tahun 2021, sebesar 14,3 persen YoY, atau sebesar Rp 9,7 triliun dibandingkan kuartal II tahun lalu Rp 8,5 triliun. Pertumbuhan aset ini ditopang oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), per Juni 2021 sebesar Rp 6,8 triliun atau meningkat 13,2 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 6 triliun.

Baca juga: Dapat Tambahan Modal dari Bank Interim Indonesia, Aset BCA Syariah Meningkat 12,57 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com