Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Batu Bara Adaro Turun 5 Persen pada Semester I-2021

Kompas.com - 06/08/2021, 19:34 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Mahardika bilang, kondisi industri yang lebih kondusif dengan harga batu bara yang mencatat rekor tertingginya dalam sepuluh tahun terakhir, semakin menunjang strategi perusahaan untuk menaikkan dan mencapai panduan nisbah kupas demi memungkinkan fleksibilitas operasional jangka panjang.

"Perusahaan juga akan melanjutkan upaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi di sepanjang rantai pasokan batu bara yang terintegrasi secara vertikal," tulisnya dalam laporan tersebut.

Ia mengatakan, pasar batu bara termal seaborne pada kuartal II-2021 masih terdampak oleh keterbatasan suplai, karena negara-negara pemasok utama seperti Indonesia dan Australia masih kesulitan untuk meningkatkan produksi meskipun dengan harga lebih tinggi.

Cuaca buruk juga berkontribusi terhadap pengetatan suplai di Indonesia karena musim hujan yang berkepanjangan serta keterlambatan pasokan alat berat. Para penambang di Indonesia juga sulit mengatasi peningkatan jumlah kasus Covid-19 di antara para pekerja garis depan.

Sementara pada pasar batu bara metalurgi di kuartal II-2021 mendapatkan dukungan kuat dari pasar China maupun di luar China (India, Jepang, Korea Selatan, dan Eropa). Hal ini didorong oleh stimulus pemerintah yang mencatat rekor tertinggi serta dibukanya kembali kegiatan ekonomi global, sehingga mendorong peningkatan produksi baja global dengan China.

Di sisi lain, kelangkaan batubara yang berasal dari Australia dan luar Australia (Mongolia dan Amerika Serikat) meningkat pada periode ini. Dengan kondisi suplai yang sulit memenuhi permintaan yang tinggi di pasar China maupun luar China, harga batubara metalurgi seaborne naik signifikan dibandingkan kuartal maupun tahun sebelumnya.

Baca juga: BEI dkk Ajak Investor Transaksi di Pasar Modal pada 9 Agustus, Ada Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com