Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Rantai Pasok Pangan, TaniFund Luncurkan Pendanaan Usaha Mikro

Kompas.com - 09/08/2021, 17:06 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TaniFund, platform peer-to-peer (P2P) lending yang bergerak dalam pembiayaan sektor agrikultur dan pangan, resmi meluncurkan pendanaan usaha mikro melalui kemitraan dengan BRI Agro, anak usaha Bank Rakyat Indonesia (BRI).

CEO TaniHub Group sekaligus Komisaris TaniFund Pamitra Wineka mengatakan, pihaknya dari awal memang sudah memiliki cita-cita untuk membangun ekosistem yang dapat membantu para petani dari mulai proses menanam hingga mampu menjual hasil panen mereka.

Pada saat yang sama, perusahaan melihat adanya potensi besar di sisi hilir, terutama segmen usaha mikro di bidang makanan dan minuman.

Baca juga: Gandeng BRI, TaniFund Siapkan Dana Rp 200 Miliar untuk Petani dan UMKM

“Kami merasa sudah waktunya untuk tidak hanya mendukung petani di sisi hulu (upstream), tetapi juga para mitra kami di hilir (downstream) dan mereka yang menikmati hasil panen petani. Kami menyadari, ini adalah produk yang ditunggu-tunggu oleh pemerintah dan para pelaku UMKM,” ujar Pamitra dalam siaran persnya, dikutip Kompas.com, Senin (9/8/2021).

Pamitra mengatakan, TaniFund mendukung para UMKM dengan pendanaan yang berbasis data, karena pendanaan yang bersifat tradisional masih mengalami banyak kendala untuk diakses karena berbasis collateral (agunan), yang seringkali tidak dimiliki pengusaha mikro.

“Dalam pendanaan berbasis data ini, kami dengan jeli melihat apakah para UMKM ini mampu menyerap produk-produk pertanian. Aspek ini menjadi salah satu penilaian dalam credit scoring kami untuk menentukan calon mitra. Mayoritas credit scoring yang kami lakukan berbasis digital,” kata Pamitra.

Produk pendanaan usaha mikro yang diluncurkan TaniFund khusus ditujukan untuk pengusaha makanan dan minuman karena mereka merupakan salah satu stakeholder utama sektor pertanian Indonesia.

Pamitra menjelaskan, para pengusaha mikro dapat mengajukan pendanaan melalui smartphone dan website TaniFund, sehingga tidak perlu melalui proses yang panjang dan berbelit-belit.

Baca juga: Baru Rp 180 Miliar, TaniFund Targetkan Total Penyaluran Pembiayaan Rp 1 Triliun hingga Akhir 2021

TaniFund menyediakan plafon pendanaan usaha mikro mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 10 juta, dengan cicilan tenor 1 bulan hingga 6 bulan.

TaniFund akan melakukan penilaian kelayakan kredit dengan didukung oleh berbagai agen credit scoring.

Saat pengembalian pinjaman, para peminjam (borrower) diberikan berbagai opsi yang dapat disesuaikan dengan kemampuan mereka.

Tidak hanya itu, TaniFund juga menjamin keamanan informasi peminjam melalui SSL encrypted technology.

Bahkan, TaniFund juga memberikan bimbingan menyeluruh kepada mitra usaha mikro mengenai literasi keuangan dan literasi digital.

Baca juga: Petani Gorontalo Gagal Panen Akibat Hama, Kementan Sarankan Ikuti Asuransi Pertanian

Bimbingan tersebut bertujuan agar para mitra dapat mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan, sehingga mereka dapat menjadi lebih sejahtera ke depannya.

Pada tahun pertama, TaniFund ingin menjangkau 300.000 pengusaha mikro di Indonesia. Dalam 3 tahun ke depan, TaniFund meyakini dapat menyalurkan pendanaan minimal sebesar Rp 300 miliar untuk pengusaha mikro Indonesia di sektor makanan dan minuman.

Sementara itu, Direktur Digital Bisnis BRI Agro Bhimo Wikan Hantoro mengatakan, pihaknya bersinergi dengan TaniFund sebagai salah satu upaya memperluas akses permodalan terhadap produksi dan menyelesaikan masalah supply chain di berbagai sektor bisnis.

TaniFund, menurut dia, merupakan mitra yang sangat tepat karena memiliki inovasi dan pengalaman sebagai pionir agritech di Indonesia sejak 2016 melalui TaniHub Group.

“Akses permodalan dan ekosistem yang kami bangun bersama TaniFund akan membantu pelaku UMKM untuk mendapatkan jaminan pasar dan akses pembiayaan,” kata Bhimo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com