Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reformasi Sistem Perlindungan Sosial Jadi Strategi Pemerintah Cegah Kenaikan Angka Kemiskinan

Kompas.com - 12/08/2021, 12:34 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah saat ini tengah melakukan reformasi sistem perlindungan sosial, mulai dari pelaksanaan transformasi data penerima hingga integrasi program perlindungan.

Ini dilakukan untuk menciptakan program perlindungan yang lebih resisten terhadap goncangan ekonomi dan sosial.

Sejak merebaknya pandemi Covid-19, berbagai program perlindungan sosial telah digelontorkan oleh pemerintah kepada masyarakat terdampak.

Baca juga: Kian Pulih, Singapura Revisi ke Atas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2021

Namun, angka kemiskinan masih mengalami kenaikan, bahkan kembali ke level dua digit.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) persentase penduduk miskin pada Maret 2021 sebesar 10,14 persen, naik 0,36 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun, turun tipis 0,05 persen dibanding September 2020.

"Kita harus berjuang untuk mencegah dampak pandemi tidak menaikan kemiskinan dan kerentanan," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, dalam webinar, Kamis (12/8/2021).

Oleh karena itu, pemerintah melaksanakan reformasi sistem perlindungan sosial guna menciptakan sistem yang lebih inklusif, tepat sasaran, berkesinambungan, dan adaptif ke depannya.

Baca juga: Kegiatan Ekonomi: Pengertian, Jenis, dan Tujuannya

"Presiden telah mengarahkan kepada Bappenas untuk menyederhanakan jumlah intervensi program, sehingga jauh lebih efektif," kata Suharso.

Pelaksanaan reformasi tersebut dilakukan melalui dua pilar utama, yakni transformasi data menuju registrasi sosial-ekonomi dan integrasi program perlindungan sosial.

Suharso mengakui, saat ini pemerintah belum memiliki sistem informasi yang mendukung jangkauan, penerimaan, pendaftaran, dan kelayakan untuk program sosial atau social registries.

"Maka ke depan kita akan menggunakan registrasi sosial-ekonomi dalam pengelolaan program sosial ekonomi," kata dia.

Terkait dengan pilar reformasi kedua, Suharso menyebutkan, pelaksanaan program sosial sering kali terpecah sehingga berjalan kurang efektif dan efisien.

Baca juga: Jika PPKM Diperpanjang Sampai Akhir Agustus, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Bisa Anjlok

"Maka diperlukan integrasi perlindungan sosial, sehingga kita dapat melaukan transformasi program subsidi misalnya menjadi bantuan sosial," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com