Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berencana IPO, GTS International Targetkan Himpun Dana Rp 429 Miliar

Kompas.com - 19/08/2021, 15:23 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sedangkan 20 persen atau 6 juta dollar AS akan digunakan untuk modal kerja perseroan seperti operasional perseroan yang meliputi antara lain cadangan docking, membangun war room sistem akuntansi dan keuangan, shipping monitoring online system.

Sementara 16 persen atau 4,8 juta dollar AS akan digunakan untuk penyertaan modal kepada Anoa. Dengan penyertaan dana tersebut diharapkan akan memperkuat struktur permodalan dan modal kerja di Anoa, sehingga mampu memberikan kontribusi secara konsolidasi dan stabilitas pendapatan Perseroan selama sekitar 15 tahun ke depan.

Perkiraan Masa penawaran awal saham GTSI dijadwalkan akan berlangsung pada 19 Agustus hingga 25 Agustus 2021, dengan perkiraan tanggal efektif pada 31 Agustus 2021, sehingga perkiraan penawaran umum akan berlangsung tanggal 2 - 6 September 2021 dan tanggal penjatahan pada 6 September.

Baca juga: Insentif Impor Alat Kesehatan Capai Rp 799 Miliar

Adapun perkiraan penjatahan saham dan distribusi secara elektronik pada 7 September 2021, kemudian listing diperkirakan pada 8 September 2021. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi saham GTSI adalah RHB Sekuritas Indonesia, PT Mirae Sekuritas Indonesia dan PT Reliance Sekuritas Indonesia.

Komisaris Utama GTSI Budi Haryono menyampaikan, rencana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di BEI, selain untuk memperoleh alternatif sumber dana dari pasar modal Indonesia, juga untuk meningkatkan Transparansi (disclosure) dan Profesionalitas dalam melakukan Tata Kelola Perusahaan menjadi Perusahaan Publik.

Kinerja GTSI selama tahun berjalan 2020 adalah sebesar 10,669 juta dollar AS naik dari periode sama tahun lalu, 7,741 juta dollar AS. Dari sisi profitabilitas, perseroan juga membukukan pertumbuhan sejak tahun 2019 dimana imbal hasil atas Aset (ROA) terus meningkat sehingga ROA yang pada tahun 2018 masih 10 persen naik menjadi 12 persen pada 2019 dan naik lagi menjadi 16 persenpada tahun 2020.

“Perjalanan perseroan yang telah mencapai 30 tahun lebih selalu mencetak laba. Operasional ditunjang dengan SOP keselamatan yang tinggi, Perseroan juga menjalin kerja sama dengan partner multinasional yang bereputasi, dengan kontrakkontrak kerja sama yang panjang dari 7 – 25 tahun, dalam industri logistik dan infrastuktur energi yang ramah lingkungan,” ujar Budi.

Baca juga: Ini 4 Bank dengan Aset Terbesar di Indonesia, Bank Mandiri Nomor 1

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com