Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Per Agustus 2021 Sudah 15,3 Juta UMKM Masuk ke Platform Digital

Kompas.com - 28/08/2021, 21:14 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mencatat, hingga 21 Agustus 2021 sebanyak 15,3 juta UMKM sudah masuk ke platform digital. Realisasi itu melampaui target tahun ini yang direncanakan 13,7 UMKM masuk ke digital.

Adapun pemerintah menargetkan di 2030 sudah sebanyak 30 juta UMKM yang memasarkan produknya secara digital. Secara bertahap, target di 2022 sebanyak 19 juta UMKM dan 2023 sebanyak 24,5 juta UMKM.

"Sampai minggu ketiga Agustus 2021, itu sudah ada 15,3 juta UMKM dan 142 koperasi yang on board (masuk ke digital). Artinya masih banyak yang haruus terdigitalisasi untuk mencapai target di 2030," ungkap Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia Wientor Rah Mada dalam webinar UMKM Nasional, Sabtu (28/8/2021).

Baca juga: UMKM yang Masuk ke Pasar Digital Sejak Awal, Mampu Tahan di Masa Pandemi

Menurutnya, Kemenkop UKM telah memetakan cara untuk mencapai target tersebut. Diantaranya dengan menjalin kerjasama dengan berbagai platform digital. Selain itu melakukan pendataan seluruh UMKM di Indonesia.

Wientor bilang, saat ini data yang pasti dimiliki pemerintah dan telah terkonfimasi sebanyak 15,3 juta UMKM. Saat ini masih ada 28 juta UMKM lagi yang masih dalam proses konfirmasi pendataan.

"Antisipasi kami nantinya akan ada 65 juta UMKM yang datanya akan tersimpan di Kemenkop UKM," imbuh dia.

Selain melakukan pendataan dan kerja sama dengan platform, upaya mendigitalisasi UMKM juga dilakukan dengan memberikan pendampingan. Hal ini untuk meningkatkan literasi digital sekaligus membantu UMKM menyelesaikan persoalan yang dihadapi.

Ia menjelaskan, ada empat hal yang masih menjadi persoalan untuk UMKM berkembang. Terdiri dari literasi digital yang masih rendah, kapasitas produksi yang kecil, kualitas produksi yang belum konsisten dan cenderung rendah, serta akses pasar yang belum optimal.

Dalam upaya mengatasi persoalan UMKM, Wientor bilang, pemerintah memberikan literasi digital dan onboard media sosial. Selain itu pembukuan diigital dan pemahaman mengenai tren global.

Kemudian membuat rumah produksi bersama, begitu pula rumah kemasan dan rumah desain bersama untuk meningkatkan kapasitas serta kualitas produksi. Sehingga UMKM bisa memperluas pemasaran produk.

Baca juga: Selama Pandemi Covid-19, 7,3 Juta UMKM Masuk ke Ekosistem Digital

Seiring dengan itu, dilakukan pendampingan untuk standarisasi dan sertifikasi halal hingga ISO atau taraf internasional.

Terkait akses pasar, pemerintah turut membantu untuk menyerap produk UMKM dalam pengadaan barang dan jasa, serta mendorong pemasaran lewat media sosial dan e-commerce.

Wientor mengungkapkan, target digitalisasi yang disasar untuk mencapai 30 juta UMKM di 2030 dari beragam sektor, yakni koperasi besar, warung tradisional, pedagang kaki lima, petani, pedagang pasar, santri, nelayan, sektor kuliner, dan sektor fesyen.

"Untuk mencapai target di 2030 ini tentu kami tak bisa mendigitalisasi mereka semua sendirian, tapi kami dibantu dengan pendamping yang saat ini sudah terkoneksi satu sama lain, mulau dari pesantren, universitas, komunitas agregator, hingga haringan ritel," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com