Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Ditutup Melemah pada Sesi 1, Rupiah Melaju Positif

Kompas.com - 31/08/2021, 12:37 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (31/8/2021). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang menguat di pasar spot.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada pada posisi 6.125,27 atau turun 0,32 persen (19,63 poin) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.144,9. Meskipun bergerak negatif, aksi beli bersih asing tercatat Rp 196,8 miliar di seluruh pasar.

Terdapat 234 saham yang hijau, 243 saham merah dan 256 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 5,8 triliun dengan volume 14,1 miliar saham.

Siang ini, MNC Studio International (MSIN) catatkan aksi jual tertinggi Rp 13,2 miliar. MSIN siang ini menguat 3,8 persen di level Rp 560 per saham. Adapun volume perdagangan MSIN mencapai 65,4 juta saham dengan total transaksi Rp 35,6 miliar.

Net sell asing tertinggi juga dicatatkan oleh Merdeka Copper Gold (MDKA) sebesar Rp 8,5 miliar. MDKA siang ini terperosok 2,49 persen di level Rp 2.740 per saham. MDKA mecatatkan total transaksi Rp 49,5 miliar dengan volume 18 juta saham.

Baca juga: PPKM di Sejumlah Wilayah Turun Level, Bali dan DIY Dipantau Ketat

Menyusul MDKA, Kalbe Farma (KLBF) juga catatkan aksi jual bersih tertinggi selanjutnya, sebesar Rp 7,5 miliar. KLBF ambles 4,3 persen di level Rp 1.335 per saham. Total transaksi KLBF siang ini mencapai Rp 18,1 miliar dengan volume 13,4 juta saham.

Sedangkan sksi beli bersih tertinggi siang ini antara lain Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp 45,8 miliar, Telkom Indonesia (TLKM) sebesar Rp 35,2 miliar, dan Bank Central Asia (BBCA) Rp 29,5 miliar.

Losers siang ini antara lain, Bank Neo Commerce (BBYB) yang anjlok 6,7 persen di level Rp 1.520 per saham, Bank Jago (ARTO) juga nyungsep 2,7 persen di level Rp 15.200 per saham, dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) di level Rp 3.890 per saham atau terkoreksi 1,2 persen.

Sementara itu, Gainers siang ini antara lain, saham Matahari Putra Prima (MPPA) yang meroket 6,3 persen di level Rp 1.010 per saham, kemudian Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) yang melesat 5,9 persen di level Rp 7.550 per saham, dan Indah Kiat Plup and Paper (INKP) yang terbang 5,7 persen di level Rp 7.875 per saham.

Bursa asia siang ini mayoritas negatif dengan penurunan indeks Strait Times Singapura 1,5 persen, Hang Seng Hong Kong 0,62 persen, dan Shanghai Komposit 0,4 persen. Sementara itu, indeks Nikkei menguat 1,2 persen.

Sementara itu berdasarkan data Bloomberg, rupiah pada tengah siang ini bergerak positif. Pukul 12.17 WIB mata uang garuda menguat di level Rp 14.305 per dollar AS atau melesat 65 poin (0,45 persen) dibanding sebelumnya Rp 14.370 per dollar AS.

Baca juga: Catat, Aturan Makan di Warteg hingga Restoran di Wilayah PPKM Level 3

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com