Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Menghitung Return Saham?

Kompas.com - 06/09/2021, 15:58 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Saham adalah salah satu jenis instrumen investasi yang sedang naik daun.

Melalui saham, investor artinya memiliki sebuah perusahaan atau telah menyertakan modal pada suatu perusahaan dengan nilai tertentu.

Sebab, saham adalah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti penyertaan modal.

Orang yang memiliki saham dari sebuah perusahaan juga berhak atas dividen sesuai dengan jumlah saham yang ia miliki.

Baca juga: Siap-siap September Effect, Analis Rekomendasi Cicil Beli Saham

Orang yang memegang saham, akan mendapatkan imbal hasil atau return atas investasi yang ia lakukan.

Investopedia mendefinisikan return sebagai nilai yang didapatkan baik bertambah maupun berkurang karena investasi dalam beberapa waktu tertentu.

Sehingga bisa dikatakan, return saham adalah keuntungan atau kerugian yang dialami investor karena berinvestasi di sebuah saham perusahaan pada periode waktu tertentu.

Bagaimana cara menghitung return saham?

Sederhananya, return saham adalah selisih antara harga jual saham dengan harga beli, ditambah dividen yang didapatkan setelah memegang saham tersebut dalam periode waktu tertentu.

Baca juga: Sebelum Investasi, Kenali 4 Perbedaan Reksadana dan Saham Berikut

Rumus return saham sederhana adalah sebagai berikut:

Return saham = harga jual di akhir - harga beli di awal + dividen

Contoh sederhana cara menghitung return, bila Anda membeli saham di PT ABC seharga Rp 200 per unit, setahun kemudian saham tersebut dijual Rp 250 per lembar, maka return yang didapatkan sebesar 25 persen.

Perhitungannya sebagai berikut:

(250-200) : 200 x 100 persen = 25 persen.

Penjelasan lengkap mengenai return dapat dibaca di artikel berikut.

Komponen Return Saham

Di dalam buku Analisis Harga Saham yang Dimodernisasi (2020) oleh Deni Sunaryo dijelaskan, terdapat dua komponen utama di dalam return saham.

Komponen pertama yakni yield, komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh dalam periode tertentu dari suatu investasi.

Yield hanya berupa angka nol dan positif.

Komponen kedua yakni capital gain atau loss. Komponen ini bisa diartikan sebagai kenaikan atau penurunan harga suatu keuntungan atau kerugian bagi investor.

Capital gain bisa berupa angka minus, nol, atau positif.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi return saham, yakni faktor makro yang terdiri dari faktor makro ekonomi, serta faktor makro non ekonomi.

Baca juga: Ini Cara Memesan Rights Issue Saham BRI

Yang termasuk faktor makro ekonomi adalah inflasi, suku bunga, kurs valuta asing, tingkat pertumbuhan ekonomi, harga bahan bakar minyak di pasar internasional, serta indeks harga saham regional.

Sementara, faktor makro non ekonomi meliputi peristiwa politik, peristiwa sosial, dan peristiwa politik internasional.

Selain itu, ada pula faktor mikro ekonomi yang meliputi faktor dari dalam perusahaan itu sendiri.

Adapun jenis return yang diketahui umumnya ada dua, penjelasannya sebagai berikut:

  1. Return realisasi, adalah return yang telah terjadi. Return ini dihitung dengan menggunakan data lampau atau historis. Return ini sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Selain itu, return realisasi juga menjadi penentu dalam mengukur return ekspektasi dan risiko yang akan datang.
  2. Return ekspektasi, yakni return yang diperkirakan akan diperoleh investor di masa yang akan datang. Hal ini berbeda dengan return realisasi yang sudah terjadi. Return ekspektasi sangat dipengaruhi oleh beragam prospek perusahaan di masa depan.

Baca juga: China Bakal Buka Bursa Saham khusus UKM di Beijing

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com