Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Tidak Ada Tempat bagi Terorisme di BUMN

Kompas.com - 17/09/2021, 20:59 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan, tak ada ruang bagi terorisme di Kementerian BUMN maupun di perusahaan-perusahaan pelat merah.

Oleh sebab itu, Erick mendukung langkah Densus 88 Anti Teror Polri menangkap oknum karyawan BUMN yang terlibat gerakan radikalisme dan terorisme.

"Saya mendukung upaya hukum dan sanksi yang tegas bagi oknum di Kemenketerian BUMN maupun di perusahaan BUMN, yang terduga dan terbukti terlibat gerakan radikalisme dan terorisme, tanpa terkecuali," ujar Erick dalam keterangannya kepada media, Sabtu (17/9/2021).

"Kami pastikan bersama-sama tidak ada tempat bagi terorisme di tubuh BUMN," lanjutnya.

Baca juga: Ada Pegawai Kimia Farma Jadi Terduga Teroris, Ini Kata Kementerian BUMN

Sebelumnya, Densus 88 Anti Teror Polri menangkap terduga teroris berinisial S, yang merupakan karyawan PT Kimia Farma. Setelah kejadian itu, Kimia Farma langsung memecat karyawan tersebut.

Erick memastikan, eks karyawan Kimia Farma tersebut tidak memiliki akses dan kewenangan untuk memanfaatkan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR perusahaan.

Ia bilang, BUMN punya sistem verifikasi penggunaan dana CSR agar tidak ada yang tersalurkan untuk aksi terorisme.

"Setiap langkah BUMN adalah untuk membangun Indonesia, kami tidak mentoleransi terorisme, dan kami terus memperkuat proses internal untuk pencegahan dan penanganan paham radikalisme di lingkungan BUMN," ungkapnya.

Ia menambahkan, sebagai langkah preventif ke depan, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah untuk memberikan pemahaman terkait nilai-nilai luhur Pancasila, yang menjadi dasar negara Indonesia.

Baca juga: Kimia Farma Pecat Karyawannya yang Jadi Terduga Teroris

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com