Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Pernyataan Menteri Perdagangan, Kementan Buka-bukaan Soal Stok Jagung

Kompas.com - 22/09/2021, 12:15 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian buka-bukaan soal stok jagung yang ada hingga akhir minggu kedua September 2021.

Hal ini diungkapkan guna membantah pernyataan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, bahwa harga jagung tinggi lantaran stok jagung yang tidak ada ketika Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (21/9/2021).

Direktur Serelia Ditjen Tanaman Pangan Moh. Ismail Wahab mengatakan stok jagung hingga 2,3 juta ton benar adanya di lapangan.

Baca juga: Ini yang Dilakukan Kementan Tekan Harga Jagung yang Tinggi

Menurut Ismail, Kementan melakukan update data stok jagung secara reguler setiap minggunya. Bahkan ada 2 unit kerja yang secara aktif melakukan update, yaitu Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Data dan Informasi Pertanian.

“Badan Ketahanan Pangan melakukan survei periodik stok jagung di pengepul, gudang GPMT, dan pasar. Sedangkan Pusdatin kami secara langsung melalui mantri tani dan harmonisasi data BPS. Datanya sama,” kata Ismail dalam keterangannya kepada Kompas.com, Rabu (22/9/2021).

Oleh sebab itu, Kementan siap menunjukkan lokasi gudang dan sentra yang saat ini memiliki stok jagung, bila ada pihak lain yang ingin segera membantu distribusi jagung.

“Masalahnya saat ini bukan produksi, namun distribusi jagung ke peternak yang terhambat. Kami punya data stok, silahkan tanya kami bila benar ingin menyelesaikan perkara jagung peternak mandiri,” ungkap Ismail.

Ismail mengakui bahwa memang ada kecenderungan pabrik pakan besar dan pengepul untuk menyimpan jagung dalam jumlah besar, mengingat adanya kekhawatiran supply jagung untuk produksi pakan terganggu, dan kondisi harga jagung pasar dunia yang juga sedang tinggi.

Baca juga: 2 Kali Jadi Presiden, Jokowi Janjikan Swasembada Jagung, Realisasinya?

“Harga jagung di petani masih tinggi, karena pabrik juga masih berani membeli tinggi. Sementara harga pasar dunia naik 30 persen. Saya kira regulator harga jagung harus melakukan intervensi aktif. Kasian peternak mandiri kita,” kata Ismail.

Selain itu, Ismail juga mengatakan, bulan September hingga Oktober adalah masa panen jagung yang ditanam di lahan sawah.

Kementan pun mempersilahkan bila ada yang meragukan untuk mengecek sendiri ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com