Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balada Impor Garam di 2 Periode Jokowi

Kompas.com - 27/09/2021, 15:34 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Pada 2015, jumlah realisasi impor garam memang sempat turun jika dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 1,864 juta ton atau senilai 79,8 juta dolar AS.

Baca juga: Mengingat Lagi Janji Jokowi Tolak Impor Beras Saat Pilpres

Namun, lonjakan kembali terjadi pada tahun-tahun berikutnya. Pada 2016, pemerintahan Jokowi mengimpor 2,143 juta ton garam atau setara 86,0 juta dolar AS.

Setahun berselang, angka impor garam naik lagi menjadi 2,552 juta ton. Meski mengalami kenaikan jumlah garam yang diimpor, nilai impor di 2017 tergolong lebih murah dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dengan nominal setara 83,5 juta dolar AS.

Kemudian di tahun 2018, catatan impor garam Indonesia mecapai titik tertinggi yakni sebanyak 2,839 juta ton, senilai 90,6 juta dolar AS.

Pada tahun 2019, impor garam sedikit menurun menjadi 2,595 juta ton. Meski begitu, jumlah tersebut setara dengan harga 95,5 juta dolar AS. Artinya lebih mahal dibandingkan tahun 2018 meski jumlah impornya lebih sedikit.

Baca juga: Janji Jokowi Bawa RI Swasembada Kedelai dalam 3 Tahun dan Realisasinya

Memasuki tahun 2020, selama Januari-Agustus 2020 saja, Indonesia sudah merogoh kocek senilai 55,79 juta dolar AS. Angka itu setara 1,52 juta ton pasokan garam impor yang sudah terealisasi.

Alasan impor garam di 2021

Ia juga menyebutkan, terdapat 4 industri yang boleh mendatangkan garam impor antara lain industri khlor alkali, aneka pangan, farmasi dan kosmetik, serta pengeboran minyak.

"Sektor industri lain di luar yang disebutkan tadi diminta untuk menggunakan bahan baku garam hasil produksi dalam negeri," ungkap Agus.

"Impor komoditas pergaraman industri (garam impor) tersebut masih harus dilakukan karena beberapa faktor yang masih belum dapat dipenuhi oleh garam produksi lokal," tambah dia.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), jumlah produksi garam lokal tahun 2020 baru mencapai 1,3 juta ton dengan beberapa variasi kualitas.

Baca juga: Saling Bantah Pejabat Kemendag Vs Kementan soal Stok Jagung

Dengan demikian, masih terdapat kesenjangan yang cukup besar dari kebutuhan garam nasional yang sudah mencapai 4,6 juta ton.

Berdasarkan data, nilai impor garam sebagai bahan baku dan bahan penolong industri di tahun 2020 kurang lebih sebesar 97 juta dollar AS.

Sementara nilai ekspor di tahun yang sama dari industri pengguna garam impor tersebut seperti industri kimia, famasi, makanan dan minuman serta industri pulp dan kertas mencapai 47,9 miliar dollar AS.

"Hal ini menunjukkan betapa krusialnya peran bahan baku garam sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dalam menunjang kinerja industri dalam negeri yang juga memberikan kontribusi dalam peningkatan devisa negara," ucapnya.

Baca juga: Janji Jokowi Pertumbuhan Ekonomi Meroket 7 Persen dan Realisasinya pada 2015-2020

(Sumber: Kompas.com, Penulis: Ade Miranti | Editor: Bambang P. Djatmiko)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com