Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PAREKRAF

Jangan Lengah, Ini Tujuan Memahami Kekayaan Intelektual dalam Dunia Kreatif

Kompas.com - 28/09/2021, 12:51 WIB
Imalay Naomi Lasono,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Tanda kepemilikan sebuah karya tersebut ditandai dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh DKJI Kemenkumham.

Walau proses pendaftaran IPR tergolong mudah, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Barekraf) tetap memberikan sejumlah kemudahan bagi pelaku industri kreatif, yaitu administrasi dan finansial.

Untuk memanfaatkan fasilitas tersebut, pelaku industri kreatif harus memenuhi sejumlah persyaratan. Salah satunya adalah masuk dalam 17 subsektor ekonomi kreatif.

Dari segi administrasi, Kemenparekraf memfasilitasi pelaku industri kreatif dalam penyusunan dan pengumpulan dokumen persyaratan. Selain itu, ada juga bantuan pendaftaran administrasi IP ke DJKI Kemenkumham.

Sementara dari segi finansial, Kemenparekraf akan menanggung seluruh biaya pendaftaran IP para pelaku industri kreatif ke DJKI. Bantuan finansial ini sekaligus menjadi jawaban bagi permasalahan pelaku industri kreatif yang tidak memiliki alokasi dana pendaftaran IP.

Baca juga: Baparekraf Game Prime Award 2021: Penghargaan Bergengsi untuk Game Lokal

“Dengan IPR, seseorang sebenarnya sudah memiliki perlindungan untuk produk kreasinya. Dengan begitu, ketika ada produk lain yang ingin menggunakan merek yang telah dibuat dan memiliki IPR, orang tersebut harus membeli IP-nya,” papar Robby.

Ia melanjutkan, ada IP yang melihat indikasi geografis, misalnya kopi gayo. Dengan demikian, merek tersebut hanya boleh diproduksi di daerah asalnya, yaitu Aceh.

“Di luar daerah tersebut tidak bisa memakai nama kopi gayo,” tutur Robby.

Dorong percepatan industri ekonomi kreatif

Beragam manfaat IPR bagi para pelaku industri kreatif membuat Kemenparekraf berinisiatif menyelenggarakan program bertajuk “Katapel Maya 2021”. Kegiatan ini merupakan salah satu program unggulan Kemenparekraf untuk mendorong percepatan industri ekonomi kreatif di Indonesia.

Digarap bersama dengan Katapel.id, Katapel Maya 2021 merupakan program workshop singkat yang diperuntukkan kepada pelaku industri kreatif dengan tujuan meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam industri IP.

Sebagai informasi, Katapel Maya 2021 telah berlangsung pada 23-24 Agustus 2021. Kegiatan ini oleh para profesional dari berbagai bidang, seperti manajemen corporate, legal, dan investment.

Selain pemaparan materi, para peserta juga diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi dengan para mentor profesional tersebut.

Selanjutnya, program tersebut akan menyaring 20 terbaik peserta IP dan akan mendapatkan pembimbingan selama satu bulan bersama para profesional, mendapatkan dukungan, serta fasilitas digital marketing.

Robby kembali menjelaskan, Katapel merupakan wadah pemasaran IP kreatif. Program ini akan mendorong dan mendukung IP lokal agar bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Katapel juga ingin agar masyarakat dan semua pihak yang terlibat di Indonesia lebih mengerti soal kekayaan intelektual di Indonesia. Semoga dalam beberapa waktu ke depan akan semakin banyak produsen yang mendaftarkan IPR-nya agar terus berkembang demi keberlangsungan ekonomi kreatif Indonesia yang lebih sehat,” tutur Robby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com