Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Efek Buruk akibat Kerja Berlebihan

Kompas.com - 03/10/2021, 12:00 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa yang suka kerja keras bagai kuda? Bekerja tidak kenal waktu, bahkan bisa sampai 24 jam non-stop. Manusia atau robot?

Robot saja punya batas kemampuan, butuh rehat, apalagi tubuh manusia. Perlu istirahat untuk mengembalikan energi dan pikiran biar tetap waras.

Bekerja tujuh sampai delapan jam per hari adalah porsi yang ideal dan dianjurkan. Jam kerja seperti ini dapat menjaga produktivitas dalam bekerja.

Kamu tetap bisa menyelesaikan tugas dan tanggung jawab dengan baik tanpa kelelahan, mengantuk, bosan atau jenuh, maupun kehilangan semangat.

Namun faktanya, banyak orang atau dari kamu yang kerja berlebihan. Hati-hati, kerja berlebihan apalagi dilakukan dalam jangka panjang, dapat berakibat buruk. Walaupun itu dikategorikan sebagai lembur.

Berikut 5 efek buruk kerja berlebihan, seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Produktivitas turun

Maksud hati kerja melebihi jam ideal agar produktivitas semakin naik, tetapi justru sebaliknya. Kinerja maupun kualitas kerja kamu akan menurun, atau malah jadi kacau balau.

Itu karena pikiran dan tenagamu habis untuk mengerjakan sesuatu yang dipaksakan. Sesuatu yang seharusnya dapat kamu lanjutkan esok hari, tetapi dikebut agar cepat selesai.

Memang ini baik, dalam arti kamu tidak ingin menunda pekerjaan terlalu lama. Tetapi pikirkan juga dampaknya. Kerja berlebihan hanya akan membuatmu kelelahan.

Baca juga: 6 Cara Diet Keuangan agar Terhindar dari Bokek

Kamu jadi sulit konsentrasi, karena sebetulnya sudah capek. Kalaupun pekerjaan itu selesai, hasilnya pasti ada yang kurang.

Saking lelahnya, akhirnya kamu tepar ketika pulang ke rumah. Jadi kurang istirahat, sehingga keesokan harinya, bangun dalam keadaan tidak bugar. Namun tetap harus kembali bekerja.

Bukannya bersemangat saat bekerja. Yang ada hanya rasa malas lantaran energimu sudah terkuras sebelumnya. Kalau sudah begini, siapa yang rugi? Kamu sendiri kan.

2. Stres berat

Siapa bilang jam kerja tinggi berbanding lurus dengan produktivitas? Tidak sama sekali. Jam kerja terlalu banyak justru bisa membuat stres.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com