Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Said Abdullah
Ketua Badan Anggaran DPR-RI

Ketua Badan Anggaran DPR-RI. Politisi Partai Demoraksi Indonesia Perjuangan.

APBN 2022 dan Akselerasi Pembangunan Indonesia

Kompas.com - 04/10/2021, 16:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Upaya ini untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK), Pengenaan cukai plastik untuk pengurangan timbulan sampah plastik, khususnya di lautan, serta pengaturan pajak air tanah melalui RUU Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah (HKPD).

Trajektori ekonomi 2022

Postur APBN 2022 didasarkan pada asumsi ekonomi makro dan target indikator kesejahteraan sosial. DPR dan pemerintah menyepakati indikator ekonomi makro itu antara lain:

  1. Pertumbuhan ekonomi 5,2 persen.
  2. Inflasi 3 persen,
  3. Nilai tukar rupiah 14.350
  4. Suku bunga SUN 10 tahun 6,8 persen
  5. Harga minyak mentah Indonesia 63 USD/barel
  6. Lifting minyak bumi 703 ribu barel/hari dan
  7. Lifting gas 1.036 ribu barel setara minyak/hari

Atas asumsi asumsi itu, DPR dan pemerintah mematok target indikator kesejahteraan sosial dengan rincian menargetkan:

  1. Tingkat pengangguran 5,5-6,3 persen
  2. Tingkat kemiskinan 8,5-9,0 persen
  3. Ketimpangan (rasio gini) 0.376-0,378
  4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,41-73,46
  5. Nilai Tukar Petani (NTP) 103-105
  6. Nilai Tukar Nelayan (NTN) 104-106.

Asumsi dan target diatas tidak kita letakkan dalam perhitungan yang hampa. Justru karena kita melihat di Kuartal II 2021 menunjukkan trajektori pemulihan. Sejumlah hal yang dijadikan indikator adalah:

  • Kurva pandemi menurun
  • Indikator Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang membaik
  • Kurs dan inflasi terkendali meski dalam bayang bayang kebijakan tapering off  The Fed
  • Indeks keyakinan konsumen sedikit mengalami perbaikan
  • Pertumbuhan ekonomi telah keluar dari kubangan resesi
  • Neraca perdagangan mengalami surplus
  • Harga minyak mulai tren kenaikan yang artinya demand global mulai baik.

Fakta fakta inilah yang menempatkan perhitungan DPR dan pemerintah bahwa trajektori ekonomi tahun 2022 adalah lintasan sambungan dari tahun 2021. Tren perbaikan ekonominya sangat tampak.

Optimisme kita makin kuat dalam melihat trajektori ekonomi 2022 karena kita memiliki segenap agenda ekstra upaya yang diletakkan atas pemetaan masalah, analisis risiko, tantangan dan beban kerja yang kita hadapi pada tahun tahun mendatang, khususnya tahun depan.

Kini saatnya kita bergandengan tangan, memupuk semangat, gotong royong, demi masa depan yang lebih baik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com