Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Window Dressing: Pengertian dan Dampaknya Bagi Investor

Kompas.com - 05/10/2021, 16:21 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang akhir tahun, bursa saham atau Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai memasuki musim window dressing.

Bagi Anda yang berminat untuk melakukan investasi di pasar saham, penting bagi Anda untuk memahami istilah window dressing.

Banyak pihak menilai, musim window dressing di akhir tahun merupakan saat yang tepat untuk melakukan investasi.

Alasannya, harga saham bakal menguat sehingga investor bisa mencetak imbal hasil yang lebih besar.

Namun, benarkah demikian? Kemudian apa itu window dressing?

Baca juga: BEI Masuk Musim Window Dressing, Simak yang Perlu Dicermati

Pengertian Window Dressing

Dilansir dari Investopedia, Selasa (5/10/2021), window dressing adalah strategi yang digunakan oleh manajer investasi untuk mempercantik portofolionya sebelum dipresentasikan kepada klien atau pemegang saham.

Untuk melakukan window dressing, maka manajer investasi akan menjual saham dengan kerugian besar dan membeli saham dengan harga tinggi pada akhir tahun.

Saham-saham dengan harga tinggi tersebutlah yang kemudian dilaporkan sebagai bagian dari portofolio manajer investasi yang bersangkutan.

Selain itu, window dressing juga bisa diartikan sebagai aksi yang dilakukan oleh perusahaan untuk memoles laporan keuangan mereka.

Beberapa tindakan yang biasa dilakukan adalah dengan menunda pembayaran kewajiban atau mencari cara untuk bisa melaporkan pendapatan lebih cepat dari yang seharusnya.

Cara Kerja Window Dressing

Sebenarnya, bagaimana window dressing saham dilakukan?

Biasanya, laporan kinerja dan daftar portofolio dari manajer investasi dikirim kepada klien secara kuartalan.

Klien pun menggunakan laporan dari manajer investasi ini untuk mengelami imbal hasil dari investasi yang mereka lakukan.

Ketika kinerja dari portofolio kinerja investasi tak sesuai dengan yang diharapkan, manajer investasi melakukan window dressing, yakni dengan menjual saham yang sebelumnya dilaporkan mencetak kerugian lebih besar dan menggantinya dengan saham yang diperkirakan bakal menghasilkan imbal hasil lebih besar dalam jangka pendek.

Hal itu untuk memperbaiki kinerja keseluruhan portofolio dari manajer investasi yang bersangkutan.

Baca juga: Rights Issue, Bank Banten Tetapkan Harga Rp 77 Per Saham

Bentuk window dressing lainnya yakni investor memasukkan variasi saham yang sebenarnya tak sesuai dengan profil portofolio mereka.

Bagaimana Investor Menyikapi Window Dressing?

Dikutip dari Kompas.com, pada musim window dressing umumnya harga saham akan menguat dan tercermin dari posisi Indeks Harga Saham Gabungan yang cenderung uptrend.

Perencana Keuangan Finansialku Gembong Suwito menuturkan, pada periode Oktober 2021 ini rata-rata harga saham akan naik menjelang masuknya musim window dressing hingga akhir tahun nanti.

Kenaikan juga terlihat dari posisi IHSG yang pada pekan ini berada dalam fase uptrend.

“Pekan ini secara teknikal IHSG masih dalam fase kenaikan, periode Oktober ini rata-rata saham akan naik, terutama saham-saham bluechips yang sekarang sudah mulai rebound. Indeks sektoral yang kuat naiknya misalnya energi terutama di batu bara,” ucap Gembong kepada Kompas.com, Senin (4/10/2021).

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, sebaiknya investor tak serta merta melakukan akumulasi beli secara asal-asalan tanpa adanya strategi investasi yang benar.

“Seperti biasanya window dressing membuat IHSG menguat bersama dengan harga saham, umumnya saham-saham dari LQ45. Tentunya tidak disarankan kalau investor membeli saham hanya karena window dressing, tetap harus menyusun strategi seperti pengukuran trend, support, dan resistance pada chart,” kata William.

Baca juga: Akankah IHSG Lanjutkan Kenaikan? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com